Darwin (ANTARA News) - Naungan langit biru, hamparan air laut biru dan terpaan matahari siang di Culleen Bay, Darwin, sesegera membangunkan "tidur" belasan pemerintah daerah di Indonesia agar terus sumringah bersemangat menyiapkan segala infrastruktur yang menunjang industri pariwisata bahari yang diusung Sail Indonesia 2011.

"Kegiatan ini diikuti sebanyak 111 peserta dari 18 negara," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gellwyn Jusuf sesaat setelah melakukan peresmian acara Lomba Yacht dalam Sail Indonesia 2011 yang digelar di atas geladak kapal "Spirit of Darwin" di kawasan Cullen Bay Estate, Darwin, Northern Territory, Australia, Sabtu (23/7).

Gelontoran pundi-pundi dolar diharapkan berdatangan dari 111 peserta lomba Yacht Rally. Mereka berasal dari belasan negara asing, antara lain Australia, Selandia Baru, Kanada, Belanda, Jerman. Mereka mengendarai Yacht untuk mengarungi laut Indonesia guna mengunjungi 21 kabupaten mulai dari Kupang atau Saumlaki dan keluar di Belitung atau Batam.

"Jumlah peserta meningkat dibandingkan tahun lalu. Tahun 2010, lomba yacht ini diikuti 107 peserta," kata Gellwyn. Tujuan penyelenggaraan kegiatan kebaharian ini, meningkatkan pendapatan ekonomi sejumlah daerah yang disambangi para peserta Lomba Yacht, katanya juga.

Dengan menyinggahi sejumlah pemda di belasan kawasan Indonesia, para peserta diharapkan dapat membelanjakan uangnya di sejumlah daerah. Mereka dapat menikmati gelaran-gelaran kesenian, membeli bahan makanan dan minuman setempat, mengisi bahan bakar. "Pemda yang peserta datangi hendaknya terus membenahi diri dengan menyiapkan segala fasilitas infrastuktur," katanya menegaskan.

Dalam penyelenggaraan Sail Indonesia 2010, sejumlah peserta lomba Yacht melontarkan keluhan antara lain, belum tersedianya tempat penukaran mata uang asing di Saumlaki, lambatanya birokrasi pemda untuk menyelesaikan proses keimigrasian ketika para peserta Yacht tiba di satu pelabuhan.

"Setiap peserta diharapkan ekstra sabar menunggu, karena sistem keimigrasian di pelabuhan berjalan relatif lamban," tulis salah seorang peserta Lomba Yacht dalam Sail Indonesia 2010. Belum lagi, kendala ketersediaan jaringan internet yang memadai, peta jalan yang sangat diperlukan dan penyediaan sarana air bersih yang benar-benar bersih.

"Pemda agar terus membenahi diri agar event ini benar-benar berdaya guna bagi roda wisata perekonomian setempat," katanya ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai adanya sejumlah kendala yang dihadapi para peserta lomba Yacht Sail Indonesia.

Peserta lomba Yacht akan terbagi dalam dua tim. Ke arah timur, para peserta akan tiba di Saumlaki pada 26-30 Juli 2011, kemudian mereka menuju Ambon, Buru, Wakatobi, Bau-bau dan Makasar.

Sementara, ke arah barat, tim akan tiba di Kupang pada 27-31 Juli 2011. Mereka akan melanjutkan perjalanan ke Alor, Lembata, Ende dan Alung, Nusa Tenggara Timur.

Kedua tim akan bersua kembali di Labuan Bajo pada 31 Agustus sampai 31 September untuk bersama-sama melanjutkan perjalanan ke Lombok Utara, Bali, Karimun Jawa, Kumai dan Belitung pada 5-12 Oktober 2011 sebelum berakhir di Singapura.

Dan salah seorang personel dari kawasan kabupaten Bau-bau melontarkan kritik di atas geladak kapal "Spirit of Darwin" kepada panitia penyelenggara Sail Indonesia 2011. "Bagaimana ini, daerah saya tidak disinggahi peserta lomba. Padahal, kami toh mampu menyambut mereka," kata pejabat dari kabupaten Bau-bau kepada wartawan.
(A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011