Luar biasa perjuangan kami mempersiapkan diri menghadapi SEA Games ini. Kami berusaha sekuat tenaga karena tidak menggunakan dana APBD. Seharusnya sisi baiknya seperti ini juga ditulis untuk memberikan semangat para pekerja di daerah.

Palembang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin meminta pers memberikan dukungan moral kepada panitia pelaksana SEA Games XXVI di Palembang, menyusul pemberitaan miring seputar kasus suap wisma atlet.

"Luar biasa perjuangan kami mempersiapkan diri menghadapi SEA Games ini. Kami berusaha sekuat tenaga karena tidak menggunakan dana APBD. Seharusnya sisi baiknya seperti ini juga ditulis untuk memberikan semangat para pekerja di daerah," ujar Alex, di Palembang, Jumat.

Dia tak menampik setelah kasus suap merebak ke publik dan melibatkan beberapa nama pejabat daerah Sumsel itu telah mengganggu kinerja dan semangat panitia lokal.

"Kami menginginkan pihak pers bisa memberitakan sesuatu yang menyejukkan. Beritakan yang perlu-perlu saja karena SEA Games sudah di depan mata. Ini menyangkut kepentingan negara, bukan Sumsel saja," ujar dia.

Menurut dia, pemberitaan yang menyatakan bahwa dirinya menerima aliran dana senilai 2,5 persen dari PT Duta Graha Indah (kontraktor Wisma Atlet SEA Games Jakabaring, Red), adalah tidak benar.

"Mulai dari sekarang saya minta hentikan pemberitaan yang menyatakan bahwa menerima 2,5 persen dari PT DGI. Itu kan baru dakwaan, dan belum dibuktikan," kata dia.

Dia melanjutkan, aliran dana 2,5 persen itu merupakan insiatif pihak PT DGI sendiri, dan bukanlah atas permintaan dirinya.

"Saya menegaskan tidak pernah meminta, mengenal, dan menerima dana itu. Pihak PT DGI sendiri yang mereka-reka hitung-hitungannya dan bukan karena diminta," ujar dia.

Senada dengan Alex, Ketua Umum KONI Sumsel dan Wakil Direktur II InaSOC H Muddai Madang juga membatah dakwaan PT DGI itu.

"Dalam dakwaan PT DGI juga dinyatakan bahwa anggota komite menerima aliran dana. Saya sendiri sebagai anggota komite yakni Wakil Direktur II InaSOC menegaskan bahwa itu adalah bohong besar. Saya minta finah seperti ini dihentikan," kata dia.

(ANT-037/Z002)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011