"Kami coba tekan mobilitas masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya penutupan jalur SSA yang sering jadi jalur olahraga dan jalan-jalan warga pada akhir pekan," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Kota Bogor, Jumat.
Baca juga: Satgas jelaskan perbedaan istilah isolasi dan karantina
Kasus positif COVID-19 yang kian meningkat di Kota perlu kebijakan yang lebih ketat untuk mengajak disiplin masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah selama hari libur.
Akhir pekan yang sering menjadi waktu bersantai warga banyak berpusat di sekitar wilayah SSA, seperti Kebun Raya Bogor, pusat kuliner Surya Kencana dan lainnya.
Oleh karena itu, kata di, penutupan jalur SSA juga tetap dibarengi dengan pemberlakuan rekayasa sistem ganjil genap pelat nomor kendaraan yang bersifat situasional.
Ia menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi sejak awal Januari 2022 hingga awal Februari ini, mobilitas masyarakat dari luar kota juga dalam Kota Bogor cukup tinggi.
"Untuk itu dilakukan pembatasan-pembatasan aktivitas. Tidak hanya kendaraan dan fasilitas publik, petugas juga melakukan pengawasan di pusat-pusat perbelanjaan dan restoran," katanya.
Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir terus meningkat. Pada Kamis (3/2) penambahan kasus baru sudah mencapai 150 orang.
Data itu menunjukkan peningkatan 55 orang dari data pada Rabu (2/2) yang tercatat 95 kasus positif baru.
Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet COVID-19 bertambah 191 orang
Baca juga: Dinkes Bogor data lonjakan kasus COVID-19 di sekolah dua kali lipat
Baca juga: Pemkab Bogor hentikan PTM di tujuh wilayah kasus COVID-19 tertinggi
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022