Jakarta (ANTARA) - Grup musik OM PMR (Orkes Moral Pengantar Minum Racun) mungkin saat ini tak akrab dikenal oleh Generasi masa kini, tentu saja karena OM PMR telah menginjak usia 44 tahun.
Meski telah menginjak kepala empat, namun grup yang dikenal berkat lagu "Judul-judulan" dan "Bintangku Bintangmu" itu tetap eksis hingga kini dan bahwa ingin melakukan selebrasi untuk usia matangnya itu dengan mengeluarkan album "PMR NOT DEAD".
"PMR NOT DEAD" sengaja dirilis untuk menantang diri grup yang meraih era keemasan di akhir 80-an itu untuk tetap aktif dan berjibaku di tengah industri musik yang diisi muka- muka baru dan generasi yang lebih muda masa kini.
Baca juga: Budi Padukone gitaris OM PMR tutup usia
Dalam siaran persnya, Jumat, grup beranggotakan tiga orang yaitu Harry Kapoor, Imma Maranaan, dan Adjie Cetti itu merilis album "PMR NOT DEAD" secara independen di bawah PMR Records dan secara kreatif penggarapannya didukung oleh komunitas Taringbabi.
Pembuatan album ini pun memakan waktu cukup panjang selama enam bulan lamanya, OM PMR tetap mempertahankan ciri khas "nyeleh" milik grup orkes yang berkebalikan dengan selera industri kala ini yang sendu untuk menemani senja.
Ada pun album "PMR NOT DEAD" berisikan deretan lagu yaitu "Pamer", "Kuntilanak Jomblo", "Engkong", "Nyasar" dan masih ada lagu lainnya.
OM PMR seperti memberi pesan kalau humor adalah salah satu hal yang dibutuhkan Indonesia disela kegalauan situasi yang kelabu.
Album ini dikerjakan di masa Pandemi COVID-19 menghancurkan dunia hiburan tanpa kepastian bahkan sebuah single berjudul “Teman Sejati” dirilis karena kondisi pandemi membuat kita kehilangan banyak teman.
Album ini masih dikemas dalam bentuk cakram padat walau saat ini layanan musik streaming merajalela. CD masih menjadi ijazah bagi mereka sebagai sebuah penanda eksistensi bagi grup musik yang sudah terbilang dewasa itu.
Meski demikian, OM PMR menjanjikan Album tersebut akan segera tersedia di kanal streaming.
Hal yang menarik lainnya adalah Album ini juga didukung penuh oleh wahana Wisata Keluarga Telaga Putri Lampung yang menganggap Grup Orkes ini layaknya sebuah warisan budaya musik yang harus tetap lestari agar Indonesia bisa memiliki identitas di negaranya sendiri.
Harapan album PMR NOT DEAD layaknya sebuah slogan Punk Rock, zaman boleh berganti namun akan selalu ada mengikuti perkembangan plus eksis dan konsisten.
Dalam konteks karya, harapan terbesarnya adalah semoga Album ini bisa diterima oleh berbagai kalangan, menjadi Pustaka referensi musik Indonesia dan bisa
menjadi inspirasi bagi mereka yang mencintai musik anak bangsa.
Baca juga: OM PMR sukses gelar konser musik amal secara virtual
Baca juga: Kabar duka, Yuri OM PMR meninggal dunia
Baca juga: Single baru OM PMR meluncur di platform musik digital
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022