peserta diwajibkan mendongengkan sebuah cerita hingga selesai, lengkap dengan bahasa tubuh dan ekspresi yang menggambarkan jalannya cerita....
Negara, Bali (ANTARA News) - Jaman sms dan facebook ini, mendongeng seolah bukan menu penting dan bagi anak-anak. Untuk membuat seni mendongeng itu lebih mengemuka lagi, Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Negara, Kabupaten Jembrana menyelenggarakan lomba mendongeng bagi guru TK.
Lomba tersebut digelar serangkaian peringatan Hari Anak Nasional guna mempertahankan tradisi yang mulai luntur di kalangan keluarga, di Negara, Bali, Jumat.
Sebanyak 10 orang guru TK tercatat mengikuti lomba tersebut, meski sebagian dari mereka tampak hanya memiliki kemampuan mendongeng yang cukup pas-pasan.
Setiap peserta diwajibkan mendongengkan sebuah cerita hingga selesai, lengkap dengan bahasa tubuh dan ekspresi yang menggambarkan jalannya cerita.
Dalam sambutan yang dibacakan Kabid Pendidikan Luar Sekolah Satuhuning Tyas Winarti, Kadis Dikporaparbud Jembrana, Nengah Alit mengatakan, penyelenggaraan lomba untuk guru dan anak-anak ini penting untuk bahan evaluasi.
"Kegiatan ini bisa untuk mengukur dan mengevaluasi sampai sejauh mana tingkat tumbuh kembangnya anak, termasuk kemampuan guru pengajarnya," kata Alit.
Ia berharap kesadaran masyarakat untuk pendidikan usia dini bagi anak-anaknya penting untuk mengikis bahkan menghapuskan warga yang buta huruf di Kabupaten Jembrana.
"Kita semua tentu berharap tidak ada lagi masyarakat yang buta huruf, dan kegiatan ini bagus juga untuk memantau bakat dari anak-anak," katanya.
Sedangkan ketua panitia kegiatan, Ni Nengah Sulasih mengatakan, dari lomba-lomba yang ada akan dipilih anak-anak berbakat termasuk guru untuk lomba serupa di tingkat provinsi pada 26 Juli mendatang.
"Jika di provinsi menang, mereka akan mewakili Bali di tingkat nasional," kata Sulasih seraya menambahkan, meski waktunya terbatas kegiatan ini masih bisa dilakukan dengan baik.
Selain mendongeng untuk guru, anak-anak TK juga mengikuti lomba seperti fashion show, menyusun puzzle, membentuk plastisin menjadi benda tiga dimensi, gerak dan lagu dan lomba estafet bersama orang tua masing-masing.
Selain itu dalam lomba yang diikuti total 195 murid taman kana-kanak se Kabupaten Jembrana ini juga ada lomba memasukkan bola ke dalam keranjang. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011