Jakarta, (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki Taman Lumut (Bryophyta) dengan koleksi ratusan jenis lumut Nusantara, kata Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebon Raya Cibodas, Holif Immamudin, Kamis (26/1). "Sekarang sudah ada 178 jenis lumut di lahan seluas 2.500 meter persegi yang sudah disiapkan. Menurut rencana, separuh dari sekitar 1.500 jenis lumut yang ada di Tanah Air akan dikoleksi di Taman Lumut ini," katanya. Menurut Holif, beberapa negara lain, seperti Jerman, Jepang dan Singapura, sebenarnya sudah memiliki koleksi lumut, namun berada dalam rumah kaca dan jenis yang dikoleksi pun bisa dihitung dengan jari. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Dari sekitar 3.000 jenis lumut dunia, separuhnya ada di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 250 jenis terdapat di kawasan Kebon Raya Cibodas, katanya. Karena itu, lanjutnya, Indonesia berkepentingan untuk meningkatkan nilai konservasi dari kekayaan alam yang dimilikinya sebagai suatu keunikan dunia. Selama ini, kata Holif, apa yang disebut lumut tanduk, lumut hati dan lumut sejati selalu terabaikan. Tanaman tingkat rendah ini sering dikaitkan dengan kondisi kotor dan tak terawat. Bahkan jika terinjak membuat orang tergelincir sehingga harus disingkirkan, katanya. Padahal, menurut dia, lumut memiliki keindahan dan keunikannya sendiri yang ketika dibiarkan berkembang, ia akan membentuk hamparan permadani alam yang indah. Kelebihan lain dari lumut, ujar Holif, adalah, dengan kesederhanaan strukturnya, tanaman renik itu memiliki kemampuan melakukan fotosintesis dengan cepat sehingga ia pun cepat menghasilkan Oksigen dan bersifat menyerap air dengan melepaskannya ke udara. Beberapa jenis lumut, pun telah diketahui dapat dimanfaatkan sebagai obat, seperti lumut dari marga spaghnum dikenal sebagai obat mata, kulit dan pengganti kapas, serta media tanaman anggrek. Lumut dari marga Marchantia dikenal sebagai obat hepatitis. "Kehebatan lumut adalah dia sebagai pionir yang mampu tumbuh ketika tidak ada tanaman lain yang bisa tumbuh selama ada air atau sekedar lembab. Ketika lumut sudah berkembang di suatu kawasan bebatuan, tanaman lain yang tingkatannya lebih tinggi baru bisa tumbuh," katanya. Taman Lumut Cibodas mulai dibangun pada Juni 2005 dan dijadwalkan akan diresmikan pada Hari Ulang Tahun Kebon Raya Cibodas pada 11 April 2006, katanya. Sayangnya, Indonesia belum memiliki pakar lumut. Bahkan dalam Asosiasi Ahli Lumut Internasional, tak ada peneliti Indonesia yang menjadi anggotanya kendati Indonesia menjadi tempat tumbuhnya sekitar 1.500 jenis lumut.(*)

Copyright © ANTARA 2006