Kemudian kita dibikin bingung, terganggu, dan bahkan saling bercuriga satu sama lainJakarta (ANTARA News) - Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat meminta mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin menyerahkan kepadanya semua informasi yang dimiliki tentang persoalan internal partai itu.
"Kalau menyangkut isu-isu internal Partai Demokrat, saya lebih senang manakala Nazaruddin kembali ke Tanah Air agar bisa dibuka semuanya. Saya sebagai Ketua Dewan Partai Demokrat sangat berharap agar Nazaruddin memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya," ujar Yudhoyono dalam konferensi pers di halaman tengah Istana Kepresidenan di Jakarta, usai menunaikan shalat Jumat.
Berbicara sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sekaligus sebagai Presiden, Yudhoyono berkali-kali dalam pernyataannya mengimbau agar Nazaruddin segera kembali ke Tanah Air untuk menghadapi proses hukum, dibanding menyebar informasi yang belum dapat diuji kebenarannya di berbagai media massa.
"Kembalilah Nazaruddin ke Indonesia, ke Tanah Air, kembalilah. Sulit bagi kita ketika kita semua tidak tahu dimana Nazaruddin berada, dengan siapa yang bersangkutan, apa saja yang dilakukan selama ini, komunikasi internalnya dengan siapa," tuturnya.
Dengan menyebar informasi yang belum dapat diuji kebenarannya di berbagai media massa, lanjut Yudhoyono, Nazaruddin hanya menyebabkan orang-orang menduga-duga yang akhirnya menimbulkan curiga satu sama lain.
"Kemudian kita dibikin bingung, terganggu, dan bahkan saling bercuriga satu sama lain," ujarnya.
Karena itu, lanjut Yudhoyono, lebih baik jika Nazaruddin kembali ke Indonesia dengan membawa informasi yang bukan fitnah serta siap diuji kebenarannya, karena Dewan Kehormatan Partai Demokrat tentu bisa menjadi alat untuk memeriksa kebenaran semua informasi tersebut.
"Kuncinya Nazaruddin segera kembali menghadapi masalah hukum. Berikan kepada saya sebagai Ketua Dewan Pembina apa pun informasi karena itu berguna bagi partai untuk melakukan penataan, pembersihan kalau memang ada yang tidak bersih di tubuh kami," katanya.
Yudhoyono pun menegaskan, menjelang rapat koordinasi nasional Partai Demokrat yang akan digelar 23-24 Juli 2011, partai bentukannya itu sedang berbenah diri agar bisa tetap ikut berdemokrasi di Indonesia.
"Kita tahu lembaga mana pun tidak luput dari kemungkinan kesalahan anggotanya, baik itu lembaga negara, pemerintah, atau politik. Demikian juga yang ada di tubuh Partai Demokrat. Semakin menambah lengkap apa yang disampaikan oleh seorang Nazaruddin setelah kita uji semuanya, kebenarannya, kalau memang ada kader-kader Partai Demokrat yang melanggar etika dan kehormatan partai tentu akan kita berikan sanksi," demikian Yudhoyono.
(D013*F008)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011