Pada perdagangan kemarin baik pasar Uni Eropa maupun di pasar AS mencatat kenaikan. Dari AS, pertemuan pimpinan kongres AS dan Presiden Obama kemarin tampaknya belum menunjukkan adanya kesepakatan walaupun masing-masing memberi klaim sedang mencari t
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan mata uang rupiah pada Jumat pagi melanjutkan "rally" terhadap dolar AS, penguatan dipicu oleh berita positif dari global serta dana asing yang terus mengalir ke dalam negeri.

Nilai tukar rupiah Jumat pagi terhadap dolar AS naik 13 poin menjadi Rp8.516 per dibanding posisi sebelumnya senilai Rp8.529 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Jumat mengatakan, pertemuan para pemimpin Uni Eropa (UE) di Brussel dan pertemuan antara Presiden AS dan pimpinan Republikan di kongres untuk penyelesian masalah utang yang melilit UE dan AS akan menjadi faktor positif pasar Asia hari ini.

"Nilai tukar rupiah menguat relatif stabil, penguatan salah satunya didukung oleh mata uang Asia lainnya yang cenderung juga menguat," katanya.

Ia mengatakan, pada perdagangan kemarin baik pasar Uni Eropa maupun di pasar AS mencatat kenaikan. Dari AS, pertemuan pimpinan kongres AS dan Presiden Obama kemarin tampaknya belum menunjukkan adanya kesepakatan walaupun masing-masing memberi klaim sedang mencari titik temu.

Sedangkan dari Brussels, Belgia, pertemuan para pemimpin Uni Eropa mensinyalkan rencana untuk mengatasi krisis utang Uni Eropa yang lebih konkrit.

"Kedua pertemuan di AS dan Uni Eropa ini membahas penyelesaian masalah utang yang sedang membelit di masing-masing negara mendapat apresiasi dari pelaku pasar global yang positif," katanya.

Ia mengatakan, euro kembali menguat, sebaliknya dolar AS melemah, kondisi itu juga terjadi di mata uang regional termasuk rupiah yang menguat terhadap dolar AS.

Analis Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada menambahkan, peluang rupiah untuk menguat lebih lanjut masih terbuka lebar.

"Peluang mata uang rupiah untuk menguat masih terbuka lebar seiring positifnya pertumbuhan dalam negeri," katanya.

Selain itu, lanjut dia, ekspektasi naiknya level peringkat investasi Indonesia yang diprediksi akan naik menambah berita positif pada mata uang lokal terhadap dolar AS.

"Seiring ekspektasi positif akan naiknya peringkat investasi dalam negeri dipicu pertumbuhan ekonomi Indonesia membuat pelaku pasar masih melakukan aksi beli rupiah," katanya.

(KR-ZMF) (S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011