Saham Jepang ditutup lebih tinggi, Indeks Nikkei naik 198,68 poin

Ada banyak alasan untuk tetap berhati-hati, tetapi saham Jepang sudah cukup banyak dijual pada Januari, sehingga sulit untuk menjualnya lebih lanjut pada saat ini

Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi pada Jumat, menguat setelah istirahat makan siang, berbalik dari sesi pagi yang lesu menjadi ditutup dengan kenaikan yang kuat dan menghentikan penurunan selama empat minggu berturut-turut.

Indeks acuan Nikkei di Bursa Efek Tokyo (TSE) menguat 0,73 persen atau 198,68 poin menjadi menetap di 27.439,99 poin. Untuk minggu ini, indeks acuan membukukan kenaikan 2,81 persen, kinerja terbaiknya sejak pertengahan Oktober, mengikuti pergerakan saham global.

Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas terangkat 0,55 persen atau 10,64 poin menjadi ditutup pada 1.930,56 poin, memperpanjang kenaikannya untuk minggu ini menjadi 2,86 persen.

Pedagang mengambil isyarat pada Jumat dari rebound di Wall Street berjangka, didukung oleh perolehan laba yang kuat dari Amazon.com, mendorong kekhawatiran tentang inflasi yang memanas dan pengetatan kebijakan bank sentral global menjadi latar belakang.

Namun, sektor keuangan adalah sektor Nikkei dengan kinerja terbaik, meningkat 0,90 persen karena taruhan untuk kenaikan suku bunga yang lebih agresif mengangkat imbal hasil dan meningkatkan prospek pendapatan mereka.

Sektor teknologi adalah pemain terbaik kedua dengan kenaikan 0,76 persen. Pembuat gim Konami Holdings melonjak 11,71 persen menyusul laporan pendapatan yang menguntungkan, menjadikannya pencetak kenaikan persentase terbesar Nikkei. Nintendo terangkat 3,62 persen dan raksasa chip Tokyo Electron naik 1,52 persen.

Operator jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing, merupakan peraih keuntungan terbesar berdasarkan poin indeks, mencatat kemajuan 3,56 persen.

"Ada banyak alasan untuk tetap berhati-hati, tetapi saham Jepang sudah cukup banyak dijual pada Januari, sehingga sulit untuk menjualnya lebih lanjut pada saat ini," kata seorang pelaku pasar di perusahaan sekuritas domestik.

Nikkei turun 6,22 untuk bulan lalu, kinerja terburuk sejak Maret 2020.

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang naik ke tertinggi enam tahun pada Jumat, dengan surat utang lima tahun mencapai 0 persen karena para pedagang meningkatkan taruhan bank sentral Jepang mungkin menyerah pada tekanan untuk pengetatan di tengah pergeseran global menuju sikap bank sentral yang lebih hawkish.

Real estat adalah sektor berkinerja terburuk Nikkei, jatuh 0,69 persen. Sementara itu Nippon Sheet Glass adalah peraih penurunan persentase terbesar dalam indeks acuan dengan merosot 8,02 persen.