Komoditas CPO belakangan ini telah menjadi produk ekspor andalan bagi Kotabaru, setelah hasil tambang batu bara.Kotabaru, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Realisasi ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) asal Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan hingga Juni 2011 mencapai 178 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sebesar 216 juta dolar AS.
Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar Kotabaru H Zainal Arifin MAP, Jumat, mengatakan, selama 2011 perdagangan luar negeri CPO selalu fluktuatif.
"Banyak faktor yang menyebabkan naik turunya ekspor CPO asal Kotabaru tersebut. Faktor paling dominan adalah permintaan dan harga CPO dipasaran," jelas Zainal Arifin.
Ia menjelaskan, periode Januari ekspor CPO mencapai 56,39 ribu mt dengan nilai ekspor 66 juta dolar AS, dan Februari turun drastis menjadi 20,30 ribu mt dengan nilai ekspor 24 juta dolar AS.
Periode Maret semakin merosot hingga menjadi 16,21 ribu mt dengan nilai ekspor 19,45 juta dolar AS, dan April meningkat tajam hingga menjadi 39,24 ribu mt dengan nilai ekspor 44 juta dolar AS.
Selanjuta Mei turun menjadi 32,73 ribu mt dengan nilai ekspor 36,08 juta dolar AS, dan Juni kembali merosot hingga menjadi 14 ribu mt dengan nilai ekspor 25,82 juta dolar AS.
Menuru Zainal produksi minyak sawit mentah pada beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kotabaru relatif stabil, namun harga dan permintaan pasar menyebabkan ekspor CPO tidak stabil.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar, mengatakan, ke depan hasil CPO Kotabaru tidak semuanya diekspor, tetapi akan diolah di daerah untuk menjadi produk siap pakai.
Komoditas CPO belakangan ini telah menjadi produk ekspor andalan bagi Kotabaru, setelah hasil tambang batu bara.
Dalam waktu dekat, CPO Kotabaru akan mulai diolah menjadi produk jadi dan siap pakai, seperti minyak goreng.
Kegiatan pengolahan CPO ini akan membuka lapangan kerja baru dan memiliki nilai tambah bagi Kotabaru, ujarnya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011