London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak "rebound" pada Kamis karena dolar melemah terhadap euro di tengah berita rancangan kesepakatan pertemuan tingkat tinggi zona euro untuk menyediakan pinjaman dengan persyaratan ditingkatkan bagi anggota yang dililit utang seperti Yunani, Irlandia dan Portugal.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, menguat 1,13 dolar AS menjadi 99,53 dolar AS per barel, setelah sempat menembus level psikologis 100 dolar AS untuk pertama kalinya sejak 10 Juni.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September bertambah 48 sen menjadi 118,63 dolar AS.
Ekuitas Eropa melonjak dan euro menembus 1,44 dolar AS karena rancangan kesepakatan, ditetapkan akan diadopsi pada KTT Brussel, Kamis, menunjukkan zona euro akan memberikan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah dan jatuh tempo lebih lama untuk negara-negara dalam masalah keuangan.
Pinjaman tersebut akan diperpanjang dari 7,5 tahun menjadi 15 tahun sedangkan suku bunganya akan diturunkan dari 4,5 persen menjadi 3,5 persen, menurut rancangan yang dipertimbangkan oleh para pemimpin zona euro.
Yunani dan Irlandia telah lama menganjurkan persyaratan pinjaman diperlonggar dari dana krisis zona euro, Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF), dengan alasan bahwa persyaratan itu terlalu ketat bagi mereka untuk membersihkan keuangan mereka.
"Euro naik tajam karena rincian kesepakatan untuk bantuan EFSF memukul pasar," kata analis minyak Brenda Sullivan di Sucden Financial.
"Pasar minyak menemukan beberapa dukungan harga pada optimisme baru dari lingkungan politik yang mungkin menunjukkan ekonomi Eropa lebih kuat."
"Karena dolar AS melemah karena hasil klaim pengangguran buruk, WTI naik di atas kisaran baru-baru ini, membukukan posisi tinggi baru untuk hari ini dan diperdagangkan di atas 100 dolar AS per barel."
"Keuntungan di pasar ekuitas ditambahkan ke sentimen dan pasar tampak bermainan dengan ide selera risiko (risk appetite) terbaru."
Dolar terpukul lagi setelah data resmi menunjukkan bahwa klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran AS naik tajam pekan lalu setelah dua minggu menurun, sinyal melemahnya pasar tenaga kerja.
Harga minyak telah meningkat pada Rabu, karena berita persediaan minyak mentah AS menurun mengisyaratkan penguatan permintaan energi di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Persediaan minyak mentah AS turun 3,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Juli, menurut laporan mingguan dari Departemen Energi AS. Penurunan itu lebih curam daripada ekspektasi pasar turun 1,4 juta barel.
Harga juga maju karena optimisme bahwa politisi di Washington akan mencapai kesepakatan untuk meningkatkan pagu utang pemerintah federal AS dan mencegah default (gagal bayar) yang berpotensi bencana, kata analis.
Dalam perkembangan terpisah pada Kamis, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pihaknya " sekarang tidak mencari rilis tambahan" stok minyak dari cadangan minyak strategis di negara-negara konsumen.
IEA yang berbasis di Paris menilai bahwa keputusannya pada 23 Juni untuk melepaskan 60 juta barel telah membantu kebutuhan pasar dengan menjembatani kekurangan persediaan dari Libya.
Badan itu mengatakan "terus memantau kondisi pasar, dan
IEA siap untuk menambah Libya Collective Action (aksi kolektif Libya) jika kondisi pasar memerlukan lagi." (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011