Jakarta (ANTARA) - Sekolah Luar Biasa (SLB) 5 Jakarta Barat ditutup sementara karena dua tenaga pendidikan terpapar COVID-19 pada 28 Januari 2022.
"Dua tenaga pendidik yang positif sejak 28 Januari. Maka kami langsung mengajukan tes 'swab' untuk warga sekolah baik pegawai, guru, dan peserta didik," kata Kepala SLB 5, Eni Pujiastuti saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Sejak saat itu, pihak sekolah melalui Puskemas Pal Merah melakukan pelacakan (tracing) kepada seluruh pegawai maupun tenaga pendidik SLB 5. Hal tersebut sudah dilakukan sejak 31 Januari lalu.
Namun demikian, hingga saat ini hasil PCR para guru tersebut belum keluar. "Kami sampai saat ini belum terima hasil PCR guru, tenaga pendidik dan peserta didik yang kontak langsung," kata dia.
Jika hingga Senin (7/2) hasil tes PCR belum keluar, maka pihaknya akan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pihak sekolah juga akan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin di seluruh ruangan sekolah.
Baca juga: Seluruh sekolah di Jakarta Barat berlakukan PTM 50 persen
Baca juga: Satpol PP Jakbar pantau penerapan protokol kesehatan di sekolah
Sebelumnya, beberapa sekolah di Jakarta Barat sempat ditutup karena ada peserta didik dan guru yang terpapar COVID-19. Salah satunya, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 35 Jakarta Barat.
Kepala SMKN 35, Sopandi saat dikonfirmasi mengatakan, temuan sembilan siswa dan dua guru positif bermula ketika Kelurahan Krukut tengah melakukan pelacakan atau tracing di kawasan zona merah RW 02.
Karena sekolahnya berada di kawasan zona merah, maka beberapa siswa dan guru diharuskan mengikuti tes "swab" yang disediakan Puskemas. Berdasarkan hasil tersebut tersebut, sembilan murid dan dan dua gurunya dinyatakan positif.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022