Beograd (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Dengan ditangkapnya pelarian penjahat perang Goran Hadzic, Serbia menutup bab "sulit" dalam sejarahnya belakangan ini, kata Presiden Serbia Boris Tadic, Rabu (20/7).

Hadzic, mantan presiden Republik Serbia Krajina, wilayah otonomi yang diumumkan secara sepihak di Kroasia, telah didakwa oleh Mahkamah Pidana Internasional bagi bekas Yugoslavia (ICTY) bahwa ia melakukan hukuman dan memindahkan penduduk non-Serbia dari sekitar sepertiga wilayah Kroasia selama pecahnya Yugoslavia pada 1990-an. Hadzic (52) ditangkap di Serbia pada Rabu pagi.

"Serbia dengan ini telah menyelesaikan babnya yang paling sulit melalui kerja sama dengan ICTY dan Serbia akan terus melaksanakan kewajiban internasionalnya," kata Tadic, yang dikutip Radio Televisiona Serbia (RTS) saat berpidato kepada rakyatnya, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.

Tadic menambahkan ia tak mengharapkan reaksi khusus dari Uni Eropa sebab Serbia telah digerakkan oleh alasan moral dan hukum dan oleh kesadaran bahwa itu adalah prasyarat bagi perujukan di wilayah yang dicabik perang itu.

(Uu.C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011