Semarang (ANTARA News) - Pelari nasional asal Jawa Tengah, Agus Prayogo, masuk babak semifinal nomor lari 5.000 meter pada "Army Olypiad" di Brasil.
"Ini Mas` saya baru mau mengikuti babak semifinal nomor lari 5.000 meter yang diikuti 60 pelari," kata Agus Prayogo ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.
Menurut peraih medali emas SEA Gamaes XXV/2009 Laos nomor lari 10 ribu meter tersebut, dirinya merasa optimistis bisa masuk babak final yang digelar pada Jumat (22/7) waktu setempat.
Pada pesta olahraga antartentara dunia di Brasil ini, Agus Prayogo yang berdinas di Secapa TNI AD Bandung tersebut turun pada dua nomor andalannya, yaitu lari 5.000 dan 10 ribu meter.
Ia mengatakan, pada event di Brasil ini dirinya akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih medali. "Saya memasang target meraih medali sehingga harus masuk tiga besar pada dua nomor yang saya ikuti," katanya.
Selain dirinya, kata dia, pelari nasional yang turun di Brasil di antaranya adalah Farel (turun pada nomor lari cepat 100 meter), I Gede Karangasem (tidak turun pada nomor atletik tetapi cabang olahraga ketentaraan "oreientery".
Sebelumnya Agus Prayogo mengatakan, sekarang dirinya sedang konsentrasi pada SEA Games XXVI di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta, November mendatang, sehingga "Army Olympiad" di Brasil tersebut sebagai ajang pemanasan sebelum tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara itu.
"Saya sedang konsentrasi di SEA Games karena saya berusaha mengamankan dua medali emas bagi Indonesia dari dua nomor lari spesialisasi saya tersebut," katanya.
Pada SEA Games 2009 Laos, Agus Prayogo masuk garis finish di urutan pertama dengan catatan waktu 29 menit 50 detik pada nomor lari 10 ribu meter.
Kemudian catatan waktu terbaik Agus Prayogo pada nomor lari 5.000 meter adalah 14.04 detik dan ini merupakan rekor nasional yang sampai kini belum terpecahkan.
Pada saat mengikuti kejuaraan atletik Asia di Jepang beberapa waktu lalu, catatan waktunya adalah 14.10 detik sedangkan rekor SEA Games adalah 14.08 atas nama pelari Malaysia Rahmad Chandra yang diciptakan pada SEA Games 1997 di Jakarta. (*)
(U.H015/M028)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011