Ekonomi Masa Depan Bukan Hanya Pertumbuhan

pada masa depan bukan hanya tergantung kepada angka pertumbuhan tetapi juga kepada pembagian distribusi ekonomi yang adil dan merata

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, mengatakan, sistem ideologi perekonomian pada masa depan bukan hanya tergantung kepada angka pertumbuhan tetapi juga kepada pembagian distribusi ekonomi yang adil dan merata.

"Bukan hanya pertumbuhan semata, tetapi juga menegakkan keadilan, mengurangi kemiskinan, dan memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan," katanya dalam acara Indonesia International Conferece Focus on Indonesia Economy (IICFIE) 2011 di Jakarta, Kamis.

Muhammad yang juga Ketua IICFIE 2011 itu mengemukakan, sistem perekonomian yang tidak hanya memperhatikan angka pertumbuhan ekonomi semata merupakan ideologi ekonomi masa depan yang juga dapat disebut sebagai socio-ecological market economy.

Menurut dia, sistem ideologi perekonomian tersebut merupakan sebuah bentuk korektif terhadap sistem ekonomi pasar bebas yang dinilai tidak mampu untuk mensejahterakan seluruh umat manusia pada masa sekarang ini.

Menteri Kelautan dan Perikanan berpendapat, secara umum perekonomian Indonesia pada saat ini telah bergerak kepada sistem perekonomian seperti itu.

Selain itu, ujarnya, secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dikatakan berjalan dengan baik antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi masih di atas enam persen pada 2011.

"Cadangan devisa juga melebihi 100 miliar dolar AS pada pertengahan 2011. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Ia juga membandingkan, ekonomi Indonesia pada saat ini sangat sehat dan kontras sekali dengan kondisi yang terjadi pada saat terjadinya krisis ekonomi 1998 dan masa-masa awal reformasi.

Ketika itu, masih menurut dia, Indonesia yang sedang melaksanakan langkah-langkah menuju keterbukaan dan juga pada saat yang sama mesti memelihara stabilitas.

"Kita berhasil melewati fase krisis dan melaksanakan `recovery` (pemulihan) ekonomi," katanya.

Karenanya, Fadel juga mengemukakan bahwa untuk membangun bangsa Indonesia tidak hanya sekadar memperhatikan angka pertumbuhan tetapi juga terhadap hal penting lainnya seperti distribusi pendapatan dan penciptaan lapangan kerja. (ANT)