Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun gedung pelayanan di dekat salah satu pintu ekspor produk perikanan nasional yaitu Bandara Soekarno-Hatta dalam rangka meningkatkan pelayanan yang terkait dengan sektor perikanan.
Kepala Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Syarif Iwan Taruna Alkadrie dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, menyatakan, pembangunan gedung pelayanan di dekat Bandara Soekarno-Hatta telah diawali dengan peletakan batu pertama di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Januari 2022.
Iwan mengatakan bahwa pembangunan gedung pelayanan LPSPL Serang ini akan menjadi Kantor Wilayah Kerja (Wilker) LPSPL Serang yang berada di DKI Jakarta.
Selain itu, ujar dia, gedung ini akan menunjang pelayanan publik di antaranya peredaran jenis ikan dilindungi.
"Pembangunan gedung pelayanan ini dimulai dari Januari sampai April 2022 dengan lahan sangat strategis berada di kawasan Muara Baru yang berdekatan dengan Pangkalan PSDKP Jakarta, kawasan PPS Nizam Zachman, Pasar Ikan Modern, Cold Storage KKP dan pergudangan yang ada di Muara Baru," katanya.
Ia mengutarakan harapannya agar pembangunan gedung pelayanan tersebut dapat berjalan dengan lancar ke depannya.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari menekankan agar pembangunan gedung pelayanan ini bisa bermanfaat dan senantiasa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
"KKP saat ini sedang mengakselerasi seluruh program sesuai dengan semangat tagline baru yakni KKP Accelerate, salah satunya dalam mencapai target PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)," katanya.
Sebelumnya, KKP juga telah meluncurkan inovasi aplikasi pelayanan jasa kepelabuhanan perikanan secara daring yang dihadirkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta.
"Aplikasi ini telah diujicobakan di PPS Nizam Zachman Jakarta selama empat bulan terakhir. Setelah ini bisa kita coba ke pelabuhan perikanan unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen Perikanan Tangkap seluruh Indonesia," kata Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap KKP Trian Yunanda.
Trian Yunanda menerangkan adanya aplikasi tersebut dapat mendukung peningkatan PNBP subsektor perikanan tangkap. Selain itu, ujar dia, aplikasi tersebut juga dinilai mendukung kebijakan penangkapan terukur yang menjadi prioritas KKP.
Lebih lanjut ia mengatakan, layanan tersebut terkoneksi dengan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) Kementerian Keuangan.
Dengan demikian, lanjutnya, tidak hanya memudahkan pelaku usaha dalam proses pembayaran pungutan jasa kepelabuhanan, namun juga mendukung kinerja petugas di pelabuhan perikanan.
Sementara itu, Direktur Kepelabuhanan Perikanan Ditjen Perikanan Tangkap Tri Aris Wibowo mengatakan jumlah transaksi penerimaan PNBP pelayanan jasa kepelabuhanan PPS Nizam Zachman Jakarta mencapai ribuan transaksi per tahun.
Baca juga: KKP luncurkan aplikasi pelayanan jasa kepelabuhanan perikanan
Baca juga: Pacu PDB sektor perikanan, KKP optimalkan pelayanan di pelabuhan perikanan
Baca juga: Aplikasi karantina ikan KKP raih 5 besar inovasi pelayanan publik
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022