Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno menyebutkan angka pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 10,8 juta jiwa, belum termasuk dari angkatan kerja baru. Ketika melakukan kunjungan kerja di Yogyakarta, Kamis, ia secara rinci mengatakan dari jumlah pengangguran sebanyak itu, 61 persennya merupakan lulusan SMP dan SMU, dan 33 persen lainnya lulusan SD. Sedangkan pengangguran bergelar sarjana enam persen. Besarnya angka pengangguran tersebut masih ditambah dengan jumlah angkatan kerja per April 2005 sebanyak 105 juta jiwa atau hampir separuh dari jumlah penduduk Indonesia 220 juta jiwa, katanya. Ia mengatakan selama ini pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran, antara lain dengan menerapkan program pendampingan dan magang kerja di 43 juta Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Meskipun, dari jumlah itu hanya 25 persen dari 43 juta UKM yang bersedia menerima siswa magang kerja. Upaya lain yang ditempuh pemerintah adalah membuka program pendampingan bekerjasama dengan Jepang. Melalui program ini, menurut dia, Indonesia menyalurkan tiga hingga empat ribu tenaga kerja. Selain dengan negeri sakura, pemerintah Indonesia juga bekerjasama dengan 25 negara lain, di antaranya Malaysia, Australia dan Amerika Serikat melalui pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara-negara itu. Khusus untuk pengiriman tenaga informal seperti pengiriman tenaga sopir serta pembantu rumah tangga, kata menteri Erman jumlahnya akan dibatasi, dan dilakukan secara bertahap. "Selain magang dan pendampingan, pemerintah Indonesia akan memantapkan program transmigrasi secara profesional, dengan tambahan pendidikan sebagai bekal agar mereka nantinya sukses di daerah penempatan," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006