Yogyakarta (ANTARA News) - Tiga upacara adat tradisional ritual bulan "Suro" (1 Muharram) 1427 Hijriyah yaitu sesaji mahesa (kerbau) suro, labuhan jaladri dan kirab budaya akan digelar di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Upacara tradisional sesaji kerbau suro dilaksanakan pada Selasa (31/1), labuhan jaladri Minggu (5/2) dan kirab budaya Kamis (16/2)," kata Kasubdin Obyek Dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata Bantul Ir Bambang Sugiantoro kepada ANTARA, di Bantul, Rabu. Menurut dia, prosesi sesaji kerbau suro yaitu melabuh (menghanyutkan) berbagai makanan dan hasil bumi oleh sekitar 300 warga masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Sanden di obyek Pantai Samas. Prosesi labuhan jaladri yakni melabuh berbagai sesaji diantaranya berupa kepala kerbau, dan pakaian bekas para nelayan Pantai Samas oleh sekitar 50 nelayan dan 300 warga daerah setempat. Sedangkan dalam kirab budaya yakni mengkirabkan "siwur" (alat tradisional untuk mengambil air yang terbuat dari tempurung kelapa dan alat pegangannya terbuat dari bambu) di kawasan Makam Imogiri, Bantul. Kirab budaya ini dilakukan oleh sekitar puluhan "bregodo" (regu) prajurit yang jumlah personilnya sekitar 200 orang, dengan diiringi berbagai kesenian tradisional serta diikuti sekitar 300 orang. "Ketiga kegiatan itu digelar setiap setahun sekali dan merupakan agenda wisata di Bantul," kata dia. Ia mengatakan ketiga kegiatan tersebut untuk memberikan hiburan kepada wisatawan, dan untuk meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat Bantul semakin makmur, termasuk agar hasil panen padinya bisa lebih baik dari sebelumnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006