Jakarta (ANTARA News) - Ledakan yang terjadi di Laboratorium Mikrobiologi Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN), di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis pagi, bukan merupakan upaya teror kelompok teroris dan murni musibah. "Pengamatan saya ledakan itu murni musibah atau kecelakaan kerja yang mungkin akibat adanya kelalaian," kata Pengamat Masalah Terorisme Wawan Purwanto kepada ANTARA, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, ledakan yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa siswa tersebut kemungkinan berasal dari bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium tersebut. "Mungkin karena kesalahan penanganan maka kemudian terjadi ledakan," ujar dia. Hal tersebut senada dengan pernyataan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Makbul Padmanegara yang menyatakan ledakan yang terjadi di PPOMN bukan berasal dari bom dan bukan merupakan aksi teror. Menurut Makbul, asal ledakan masih diselidiki lebih lanjut, terutama terkait dekatnya tempat kejadian beberapa laboratorium yang menyimpan berbagai bahan kimia. "Seperti tadi ditemukan nitrogen cair dan CO2," katanya. Dalam kesempatan itu, Makbul juga menyebutkan pihaknya masih menyelidiki apakah terdapat unsur kesengajaan dalam ledakan itu. Disinggung tentang kerusakan yang cukup parah menyusul ledakan tersebut, ia menekankan hasil olah TKP Polri memastikan tidak ada unsur bahan peledak. Sedangkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sampurno mengatakan, tidak ada bahan kimia berdaya ledak (eksplosif) yang tersimpan di Laboratorium PPOMN. "Di lab mikrobiologi yang berada di lantai tiga tidak tersimpan bahan kimia yang bersifat eksplosif. Yang ada cuma agar, alkohol teknis, aceton, aquadest, baku pembanding antibiotik, isopropyl mirisat dan HCl 0,1 N," katanya. Sedangkan di ruang vaksin Campak dan Polio serta vaksin BCG yang berada tepat di samping ruang potensi mikrobiologi hanya tersimpan bahan kimia padat non-eksplosif seperti tangki cairan nitrogen, NaCl, Na2CO3, AgCl2, H2PO4, K2Hpo4, dan dua tabung karbon dioksida (CO2). "Tangki nitrogen masih ada dalam keadaan utuh," jelasnya tentang nitrogen yang merupakan bahan kimia yang mudah terbakar. Ia menambahkan pula bahwa di ruang Cemaran Mikrobiologi yang berada di samping ruang vaksin terdapat media agar, alkohol teknis, aceton, aquadest, kloroform, pereaksi alpha naptol, asam sulfanilat dan alpha naftilamin serta media serbuk.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006