Takut mati diinjak-injakKota Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak tiga unit rumah warga di Desa Kota Garo, Dusun 4 Plambayan RT 03811111/RW 008, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau dirusak kawanan gajah liar, Selasa (1/2).
Amukan gajah ini pun dilihat langsung salah satu pemilik rumah yakni Yono dan rumahnya mengalami kerusakan cukup parah.
Yono dalam keterangannya via telepon selulernya kepada media, Kamis, mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat melihat langsung sekitar dua ekor gajah merusak rumah Yanto.
Namun ia memperkirakan banyak gajah lainnya, ditandai dari beberapa jejak tapak gajah dari berbagai ukuran di lokasi kejadian.
Baca juga: Tahun 2021, konflik satwa liar di Aceh masih jadi sorotan
Baca juga: Tim BBKSDA Riau menggiring gajah liar yang memasuki desa ke habitatnya
"Ada sekitar dua ekor, ukurannya besar-besar," ujar Yono.
Selain rumahnya, rumah Yanto dan Panggabean juga ikut menjadi sasaran dengan kerusakan yang hampir sama.
Selain merusak rumah, kawanan gajah kata Yono juga merusak peralatan rumah tangga sehingga tidak lagi bisa digunakan dan hancur semua.
Yono menceritakan, awal melihat langsung gajah tersebut, karena mencurigai maling masuk ke rumah tetangganya setelah mendengar suara gaduh dari sebelah.
"Saya kira maling, makanya saya datangi rumah di sebelah. Ternyata gajah sedang mengamuk," kata Yono.
Sebelumnya, lanjut Yono, kawanan gajah tersebut tidak seganas kemarin. Sebab saat bertemu beberapa waktu lalu mereka tidak mengusik dan hanya terlihat memakan buah jengkol.
"Tadi malam itu mereka begitu ganas, makanya istri saya yang sedang masak langsung mengevakuasi diri," tutur Yono.
Yono mengatakan, untuk sementara waktu mereka mengungsi ke tempat lain dan sambil tetap memperbaiki rumahnya.
Namun, berharap pihak terkait segera mengambil tindakan karena takut mengalami peristiwa seperti di Minas, Siak.
"Kami harap petugas segera mengambil tindakan karena takut mati diinjak-injak, seperti berita yang saya lihat di televisi," harap Yono.
Baca juga: BKSDA pasang 59.000 meter power fancing di daerah konflik gajah
Baca juga: BKSDA Aceh bersiasat untuk mengatasi konflik gajah dengan manusia
Pewarta: Frislidia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022