"Cincau hitam yang merupakan bahan campuran untuk minuman ini sudah menembus pasar ekspor di antaranya, ke Taiwan, Hongkong, dan Korea" kata Kepala seksi Promosi dan Kerjasama Investasi Kantor Penanaman Modal Kabupaten Wonogiri, Supardji, di Semarang, Rabu.
"Tanaman perdu ini hanya bisa ditanam di daratan tinggi seperti di Kecamatan Bulukerto, Kecamatan Puhpelem, dan Kecamatan Karangtengah," katanya.
Masa panen, lanjut Supardji, bisa tiga kali dalam satu tahun karena begitu diambil daunnya, akan tumbuh lagi.
"Setelah dipanen, daun dan ranting dikeringkan. Daun kemudian dipisahkan dari rantingnya dan harga untuk ekspor daun lebih mahal di bandingkan rantingnya," katanya.
Tahun 2010, di Kabupaten Wonogiri luas area tanaman janggelan sekitar 1.348 hektare dengan tingkat produksi 5.329 ton per tahun.
"Potensi investasi lainnya adalah dengan pembangunan pabrik makanan olahan dan obat-obatan berbahan baku janggelan karena manfaatnya sebagai penambah nafsu makan, penurun panas, penguat lambung, penurun darah tinggi, pencegah diare, dan menetralisir keracunan," kata Supardji.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011