Bengaluru (ANTARA) - Harga emas sedikit berubah di atas level psikologis 1.800 dolar AS per ounce di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS mundur setelah data pekerjaan sektor swasta AS mengecewakan.

Di pasar spot, harga emas diperdagangkan datar di 1.807,39 dolar AS per ounce pada pukul 00.49 GMT, sementara emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.808,00 dolar AS per ounce.

Dolar sedikit menguat, namun bertahan di sekitar posisi terendah setelah data penggajian sektor swasta, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS sedikit lebih rendah setelah data ketenagakerjaan dirilis.

Data penggajian (payrolls) sektor swasta AS turun untuk pertama kalinya dalam satu tahun pada Januari, karena melonjaknya infeksi COVID-19 mengganggu operasi bisnis.

Fokus investor sekarang beralih ke pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BOE) pada Kamis waktu setempat untuk isyarat tentang laju pengetatan kebijakan moneter di tengah melonjaknya inflasi.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan inflasi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Gubernur bank sentral Kanada (BOC) Tiff Macklem mengatakan ada ketidakpastian tentang seberapa cepat inflasi akan turun kembali ke zona nyaman bank sentral, karena sifat unik dari pandemi.

Sementara itu, AS akan mengirim pasukan tambahan untuk melindungi Eropa Timur dari potensi serangan dari pasukan Rusia di dekat Ukraina, pejabat AS mengatakan pada Rabu (2/2/2022).

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 22,59 dolar AS per ounce dan platinum sedikit berubah di 1.032,98 dolar AS per ounce, sementara paladium turun 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 2.357,17 dolar AS per ounce.

Baca juga: Wall St raih kenaikan sesi keempat beruntun didorong saham teknologi
Baca juga: Dolar AS jatuh terseret data pekerjaan sektor swasta yang lemah
Baca juga: Minyak naik setelah OPEC+ pertahankan kenaikan pasokan, stok AS jatuh

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022