Anggota KPU Pusat, Syamsulbahri mengatakan bahwa pelaksanaan Pemilukada papua Barat sesuai jadwal. "Informasi yang saya dapatkan tanggal 20 Juli, sudah fix tidak ada pengunduran lagi, memang kemarin mundur karena anggaran," katanya saat dihubungi pers.
Sementara itu, Sekjen Forum Peduli Masyarakat Papua Barat (FP-MPB) P Bramandaru meminta agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya tanpa ada tekanan.
"Pemilukada Papua Barat bisa dijadikan suatu pembelajaran demokrasi, dan saya berharap pelakasanaanya nanti bisa berjalan baik, sehingga menjadi contoh bagi daerah-daerah lain," kata Bramandaru di Jakarta, Selasa (19/7).
Menurut dia, wilayah yang baru berjalan satu dekade ini dan juga menjadi daerah pemekaran, maka harapan agar pemilukada bisa berjalan baik sangat besar sekali.
"Jika proses pemilukada nanti berjalan baik, saya yakin kedepannya juga akan berjalan baik," tegasnya.
Adanya dugaan kerawanan konflik, Bramandaru menyatakan tidak sepakat, karena dia meyakini masyarakat Papua Barat bisa berdemokrasi secara santun.
"Konflik biasanya terjadi karena banyak kepentingan, saya pikir masyarakat Papua, khususnya Papua Barat menginginkan hasil yang lebih baik," ujarnya seraya menyatakan bahwa pilkada kali ini merupakan yang kedua kalinya, selama kepemimpinan petahana, menurut Bramandaru masyarakat Papua Barat dinilai sudah cukup demokratis.
Yang lebih penting dari Pemilukada ini, kata Bramandaru lagi, adalah suatu proses pembelajaran berdemokrasi, dan menghargai siap kalah siap menang. "Dan tidak ada intimidasi, tidak ada politik uang dan bisa berjalan lancar mulai dari pencoblosan, penghitungan sampai adanya calon yang terpilih," katanya.
Pemilukada Papua Barat akan diikuti empat pasangan calon gubernur. Mereka adalah George Celcius Auparay-Hasan Ombaier; Wahidin Puarada-Herman Orisoe; Dominggus Mandacan-Origenes Nauw, dan Abraham O Atururi-Rahimin Katjong (petahana). (*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011