Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan aliran modal asing ke Indonesia masih akan tinggi sehingga apabila terjadi penarikan dana keluar secara besar-besaran bisa mengancam stabilistas sistem keuangan dalam negeri.
Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta Selasa mengatakan bahwa ekses likuiditas global yang masih tinggi menyebabkan prospek arus modal asing ke negara emerging market termasuk Indonesia meningkat.
"Capital inflow ke Indonesia masih tinggi mengingat masih kuatnya fundamental ekonomi domestik dan menariknya imbal hasil," kata Difi.
Derasnya capital inflow juga diperkirakan semakin berlanjut terlebih dengan rating Indonesia yang menuju ke investment grade.
"Kita selalu waspada dan terus memonitor pasar keuangan kita sehingga jika terjadi gejala krisis kita sudah bersiap-siap mengatasinya," katanya.
Difi mengatakan, besarnya arus modal asing bisa terlihat dari kepemilikan asing di SBN yang mencapai 33,8 persen atau sekitar Rp242 triliun. Sementara SBI asing yang ada di BI mencapai 60,3 triliun atau 33 persen dari total SBI Rp189 triliun.
(D012/S006)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011