Di Amerika masih tidak menentu dipicu oleh perdebatan antara pemerintah dengan kongres soal budget efisiensi dan level utang. Kondisi di Eropa juga belum kondusif.
Jakarta (ANTARA News) - Positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia membuat industri pasar modal harus bersiap menerima derasnya arus modal yang masuk.
Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Tigor M Siahaan di Jakarta, Selasa mengatakan, tahun ini merupakan tahun yang sangat baik bagi pasar modal Indonesia sehingga pasar modal harus siap menghadapi derasnya arus modal.
"Posisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang telah menembus level 4.000 poin menunjukkan situasi yang positif dan mengindikasikan arus modal yang masuk cukup deras," kata dia.
Tigor mengatakan, pertumbuhan Indonesia ini kebalikan dari kondisi di pasar global yang tidak menentu seperti di AS dan Eropa.
"Di Amerika masih tidak menentu dipicu oleh perdebatan antara pemerintah dengan kongres soal budget efisiensi dan level utang. Kondisi di Eropa juga belum kondusif," kata dia.
Namun, lanjut dia, situasi itu justru memberikan peluang yang kuat bagi Indonesia untuk mengembangkan investasi.
"Ini menjadi alasan yang baik bagi Indonesia yang akan membuat makin banyaknya `fund manager` yang tertarik menjadikan Indonesia sebagai tempat berinvestasi," kata dia.
Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengatakan, pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja yang positif dari tahun ke tahun.
Ia memaparkan, dilihat dari sisi kapitalisasi pasar, saat ini sudah mencapai Rp3,6 triliun (56,02 persen produk domestik bruto/PDB) dan besaran obligasi mencapai Rp13,77 triliun dengan obligasi negara meningkat tujuh persen.
Sementara dari sisi ekuitas hinga Juli 2011 dana dari penawaran umum perdana saham (IPO) diraih sebesar Rp11,23 triliun dari 13 emiten dan penerbitan saham terbatas (right issue) senilai Rp24,3 triliun dengan 12 emiten.
"Namun, meskipun angka-angka tersebut menunjukkan posisi yang positif, bukan tak banyak yang harus kita benahi. Kami tetap mengulas kembali peraturan yang ada untuk menyempurnakan infrastruktur," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini regulator tengah mengembangkan infrastruktur di pasar modal misalnya dengan mewajibkan investor memiliki single investor ID.
"Ini sangat bermanfaat buat investor untuk mengetahui aset yang dimiliki," kata dia.
Ia menambahkan, untuk industri pengelolaan investasi juga akan ada evaluasi `capacity building` manager investasi dan klasifikasi reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
Selain itu, lanjut dia, beberapa peraturan seperti penyampaian laporan keuangan berkala atau perusahaan publik, aturan tentang pedoman akuntansi perusahaan efek (PAPE), aturan tentang pedoman pengelolaan reksadana, tender offer dan penawaran umum berkala.
CEO Citi Securities and Fund Services Neeraj Sarai menambahkan, saat ini sampai ke depan, pasar modal masih akan menjadi tempat yang baik untuk memberikan keuntungan yang bagus buat investor, baik investor lokal maupun asing, di tengah peningkatan PDB.
(KR-ZMF/B/R007)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011