Yogyakarta (ANTARA News) - Awal tahun 2009, Minggu, obyek wisata budaya Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, tampak masih dipadati pengunjung wisatawan yang ingin melihat dari dekat keadaan di dalam keraton yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1756 Masehi. Pengunjung terbanyak adalah rombongan siswa sekolah dari berbagai daerah di Jawa maupun luar Jawa dan sejumlah keluarga yang memanfaatkan libur akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009. Puluhan mobil dan bus wisata dengan plat nomor dari berbagai daerah di Jawa maupun luar Jawa, memenuhi bagian selatan Alun-alun Utara maupun kawasan Keben Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pemandu Wisata Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Titik Ismurtini mengatakan sejak pagi pengunjung mulai memadati keraton terutama rombongan siswa maupun umum serta rombongan keluarga. Selain itu, ada sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke keraton. Mereka tertarik dengan benda-benda koleksi keraton seperti gamelan, senjata pusaka maupun arsitektur bangunan di dalam keraton sendiri seperti Gedhong Jene, Bangsal Srimanganti, Regol Brojonolo dan sebagianya. Sementara itu, museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang berada di dalam kompleks keraton juga menjadi tujuan utama pengunjung untuk melihat koleksi peninggalan pahlawan nasional tersebut. Museum yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X tanggal 18 November 1990 itu, memajang sejumlah benda milik Sri Sultan HB IX diantaranya foto-foto dan tanda jasa serta dokumen, katanya. Sementara itu, objek wisata edukasi Taman Pintar Kota Yogyakarta, juga tampak ramai dipadati pengunjung terutama anak-anak beserta orangtua mereka, baik yang datang dari dalam maupun luar daerah. Sejumlah bus wisata dan mobil pribadi tampak memenuhi taman parkir Bank Indonesia yang letaknya berseberangan dengan objek wisata edukasi Taman Pintar Yogyakarta. Dilihat dari nomor plat kendaraan tersebut, mereka berasal dari Jakarta, Bandung, Surabaya bahkan dari luar Jawa. Di obyek wisata edukasi yang baru saja diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, pengunjung dapat menikmati beragam hiburan yang mendidik dalam beragam zona, seperti di Gedung kotak yang berisi zona pengolahan minyak bumi dan zona jembatan sains. Di zona Indonesiaku yang menampilkan alat musik tradisional gamelan dan replika Candi Borobudur, zona teknologi modern, serta zona teknologi canggih. Gedung Memorabilia juga memaparkan pengetahuan sejarah kesultanan, kepresidenan, dan tokoh pendidikan. Pengunjung pun bisa mendengar nasihat dari keenam presiden yang telah dan sedang memimpin Indonesia di Tapak Presiden yang berada di "play ground".(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009