Sydney (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek Australia berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu, dipimpin oleh saham energi dan pertambangan, karena bank sentral menawarkan prospek ekonomi yang optimis dan meminta kesabaran dalam pengetatan kebijakan moneternya.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia yang padat sumber daya ditutup 1,17 persen atau 81,70 poin lebih tinggi pada 7.087,70 poin. Indeks acuan, yang jatuh ke wilayah koreksi pekan lalu, naik untuk sesi kedua berturut-turut setelah tiga minggu beruntun turun.
Bank sentral Australia (RBA) mengatakan memiliki "peluang langka" untuk mencapai pekerjaan penuh dengan tingkat pengangguran diperkirakan turun di bawah 4 persen untuk pertama kalinya dalam setengah abad dan itu membenarkan sikap akomodatifnya.
Namun, bank sentral membuka pintu untuk kenaikan suku bunga akhir tahun ini, tergantung pada bagaimana inflasi, upah dan konsumsi bernasib di tahun depan.
"Menyoroti ketidakpastian, RBA memperkirakan upah tumbuh lebih agresif di tahun depan dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada di sisi yang lebih lembut," kata Steven Daghlian, seorang analis pasar di CommSec.
Dengan inflasi yang diperkirakan akan lebih kuat, skenario yang masuk akal bahwa suku bunga bisa naik akhir tahun ini, kata Daghlian.
Saham energi ditutup 2,8 persen lebih tinggi, mencapai level tertinggi sejak 21 Januari, didukung oleh lonjakan harga minyak. Heavyweights Woodside Petroleum dan Santos masing-masing bertambah 3,3 persen dan 2,9 persen.
Saham pertambangan adalah titik cerah karena mereka naik 2,1 persen, mencapai tertinggi sejak 27 Januari, karena harga tembaga dan nikel naik di tengah dolar yang lebih lemah.
Pemimpin sektor pertambangan Rio Tinto, BHP dan Fortescue Metals menguat antara 1,6 persen dan 3,9 persen.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 ditutup 1,91 persen atau 230,70 poin lebih tinggi pada 12.289,64 poin, menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut, setelah data menunjukkan tingkat pengangguran negara itu turun ke rekor terendah 3,2 persen di kuartal keempat.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022