Sepak bola saat ini berkembang amat pesar. Ketika orang berbicara tentang (Brazil tidak mengalahkan) Venezuela maka akan banyak kritik yang muncul. Tapi kenyataannya Venezuela ke semi final. Itu bukan suatu kecelakaan.
Campana, Argentina (ANTARA News/AFP) - Pelatih Brazil Mano Menezes menyatakan Senin, tidak perlu merasa panik setelah kekalahan mereka di perempat final Copa America saat bertemu dengan Paraguay.
Media mengritik tajam setelah tim itu bermain tanpa gol pada perpanjangan waktu kemudian gagal dalam melancarkan empat tendangan penalti mereka.
"Saya tahu Anda hidup dan mati pada hasil pertandingan," kata Menezes, "Tetapi ini baru akan berlanjut bila kami tetap bermain seperti itu."
Konfederasi Sepak Bola Brazil (CBF) melanjutkan kiprah pelatih itu hingga 2014, kata Ketua Tim Ricardo Teixeira dalam pernyataan dari Rio sehari sebelumnya.
"Tidak ada waktu untuk menangis atas kegagalan di Copa America," kata Teixeira, dengan menambahkan, Brazil sedang tidak beruntung pada turnamen itu.
Teixeira mengatakan, ia menghubungi Menezes dan menggarisbawahi bahwa "proyek untuk memperbarui tim Brazil dengan tujuan ke Piala Dunia 2014"-- tetap dilanjutkan.
Menezes mengatakan, hasil pertandingan dengan Paraguay itu dilupakan saja.
"Tentu saja kita kecewa dengan kegagalan empat penalti itu, tetapi jangan sampai hal itu menjadi pemikiran mendalam bagi pemain dan tim, karena kita harus bangkit," kata Menezes dalam temu pers.
Tim itu berjuang keras dengan hasil seri lawan Venezuela dan Paraguay pada babak penyisihan pertama dan meningkat permainannya ketika mereka mengalahkan Ekuador 4-2 sehingga masuk ke putaran delapan besar sebagai juara Grup B.
Tapi harapan pendukung mereka agar tim semakin bagus pada babak sistem gugur, tidak terwujud bahkan mereka tersingkir.
Menezes menyatakan, kendati demikian, timnya berada pada jalur yang benar dan ia yakin mereka akan bersinar pada Piala Dunia 2014 di mana mereka akan menjadi tuan rumah.
"Para pemain berusaha menyiapkan diri untuk tampil seperti yang kita harapkan. Mereka semua amat bernilai dan pantas dihormati pada momen yang amat sulit," katanya.
"Pasti ada kritikan, tapi hendaknya secara hormat dan tetap pada pembicaraan ketika kami tidak dapat mencapai apa yang kita harapkan dan kita butuhkan," katanya.
Ia mengakui, pada pertandingan modern di era ini bisa saja perangkap tim kecil seperti Venezuela memakan ikan yang lebih besar.
"Sepak bola saat ini berkembang amat pesar. Ketika orang berbicara tentang (Brazil tidak mengalahkan) Venezuela maka akan banyak kritik yang muncul. Tapi kenyataannya Venezuela ke semi final. Itu bukan suatu kecelakaan," katanya.
Ia mengatakan, Brazil merupakan korban dari keinginan untuk tetap melaksanakan filosofi sepak bola menyerang.
"Beda bila bertahan dalam 90 menit dengan menyerang 90 menit. Uruguay tidak akan pernah bermain seperti Brazil--dan Brazil tidak pernah seperti Uruguay," katanya.
Menezes sebelumnya menyalahkan lapangan sehingga sulit melancarkan tendangan penalti tapi ia mengakui tidak ada maaf untuk tim top gagal dalam empat tendangan penalti.
Ia pun menyatakan, pengalaman di turnamen Copa merupakan pembelajaran menuju penampilan di Piala Dunia, di mana kegagalan sebenarnya tidak dapat ditoleransi.
(SYS/A008)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011