Secara kumulatif 2021 sangat baik karena hampir semua bulan nilainya melampaui nilai pada 2020 saat masa pandemi bahkan pada 2019
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat realisasi ekspor dari Jakarta mencapai 11,2 miliar dolar AS selama 2021 atau melonjak 13,7 persen jika dibandingkan 2020 mencapai 9,8 miliar dolar AS.
“Secara kumulatif 2021 sangat baik karena hampir semua bulan nilainya melampaui nilai pada 2020 saat masa pandemi bahkan pada 2019,” kata Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono, di Jakarta, Rabu.
Anggoro optimistis realisasi kinerja ekspor di Jakarta itu menunjukkan tanda pemulihan ekonomi karena capaian 2021 lebih tinggi dibandingkan dua tahun lalu, dengan realisasi ekspor pada November 2021 mencatatkan nilai tertinggi yakni 1 miliar dolar AS.
Tiga komoditas utama mendorong nilai kumulatif ekspor meningkat yaitu ekspor komoditas lemak dan minyak hewani/nabati naik 61,6 persen, berbagai produk kimia naik 23,6 persen dan sabun dan preparat pembersih naik 4,4 persen.
Selama 2021, realisasi ekspor komoditas lemak dan minyak hewani/nabati mencapai 457,9 juta dolar AS, kemudian berbagai produk kimia mencapai 342 juta dolar AS dan sabun dan preparat pembersih mencapai 233,4 juta dolar AS.
Sementara itu, negara yang paling banyak menyerap produk ekspor dari Jakarta adalah China dengan total nilai ekspor mencapai 1,45 miliar dolar AS atau naik 53 persen, kemudian Jepang sebesar 495,2 juta dolar AS atau naik 26,2 persen, dan Amerika Serikat sebesar 924,6 juta dolar AS atau naik 16,1 persen.
Meski realisasi ekspor meningkat 13,7 persen, namun nilai impor di Jakarta selama 2021 lebih besar mencapai 65,14 miliar dolar AS.
BPS DKI mencatat impor pada Desember 2021 merupakan yang tertinggi sepanjang 2021 dengan nilai mencapai 6,9 miliar dolar AS atau naik delapan persen dibandingkan November 2021.
Komoditas impor utama yang mengalami kenaikan tertinggi pada Desember 2021 adalah instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis sebesar 39,8 persen, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (16,5 persen), dan plastik dan barang dari plastik (16,0 persen.
Menurut asal negara, impor pada periode ini masih didominasi oleh China sebesar 37,0 persen, diikuti oleh Jepang (12,0 persen) dan Thailand (8,6 persen).
Baca juga: DKI Jakarta ekspor 61,2 ribu ton komoditas pertanian
Baca juga: BI DKI perkirakan ekonomi Jakarta triwulan III-2021 tetap positif
Baca juga: Realisasi ekspor DKI naik 4,2 persen capai 853,7 juta dolar AS
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022