Pamekasan (ANTARA News) - Pentas wayang anak asal Ngawi Jawa Timur memeriahkan perayaan Dewi Kwan Im di Vihara Avalokitesvara, Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura, Senin malam.
Menurut Ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara Kosala Mahinda, pementasan wayang anak dari sanggar seni "Mastuti Budaya" pimpinan Sukadi Sasmito Adji ini merupakan rangkaian dari peringatan Dewi Kwan Im mencapai kesempurnaan.
"Selain untuk memeriahkan perayaan Dewi Kwan Im, pementasan wayang ini juga dimaksudkan agar menjadi motifasi kepada anak-anak di Madura untuk melestarikan dan mempelajari kesenian tradisional yang ada di Madura ini," katanya.
Sebab menurut Kosala, di Madura sendiri, para genera muda sangat sedikit yang mau mempelajari kesenian tradisional warisan para leluhurnya.
Pementasan wayang anak dengan dalang Dimas Bayu Saputra, siswa kelas II SMPN Bringin Ngawi menampilkan lakon "Gatotkoco Jadi".
"Lakon `Gatotkoco Jadi` ini mengisahkan bahwa proses kepemimpinan harus diperjuangkan dengan gigih dan pemimpin memang merupakan pilihan," katanya seusai pementasan.
Pementasan dengan dalang anak ini digelar pada sesi pertama dalam acara pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Vihara Avalokitesvara, Pamekasan.
Lakon wayang anak digelar selama dua jam, yakni mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Sedangkan pada sesi kedua oleh kelompok tua dari sanggar seni yang sama dengan dalang Ki Sukadi Sasmito Adji yang merupakan pimpinan di sanggar itu.
Meski masih tergolong bocah dan masih duduk di bangku SMP kelas II, namun penampilan dalang cilik di Vihara terbesar di Madura ini mampu menyedot perhatian warga yang hadir menyaksikan pagelaran wayang tersebut.
Mereka terlihat kagum dengan kelihaian Dimas memainkan wayang dan mendalang layaknya pedalang dewasa.
Tidak hanya pedalang, semua penabuh gamelan berikut lima orang pesindennya semuanya merupakan anak-anak yang masih duduk di bangku SMP.
Dalang Dimas Bayu Saputra sendiri merupakan peraih juara dalam festival dalang cilik yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim pada 2009 lalu. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011