Anda mulai melihat bahwa ada banyak investor yang khawatir tentang valuasi ke depan, tetapi ada juga yang khawatir tentang pertumbuhan...
New York (ANTARA) - Ketiga indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks energi ditutup pada level tertinggi multi-tahun, meskipun perdagangan tampak berfluktuasi mencerminkan ketidakpastian investor tentang bagaimana memainkan pasar saat ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 273,38 poin atau 0,78 persen, menjadi menetap di 35.405,24 poin. Indeks S&P 500 terangkat 30,99 poin atau 0,69 persen, menjadi berakhir di 4.546,54 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 106,12 poin atau 0,75 persen, menjadi ditutup di 14.346,00 poin.
Sekali lagi, sektor energi memimpin 11 sektor utama S&P, melonjak 3,5 persen menjadi ditutup pada tertinggi multi-tahun. Indeks, sejauh ini, berkinerja terbaik pada tahun 2022, melonjak 23,2 persen, karena minyak mentah AS melayang di dekat level tertinggi tujuh tahun.
Sesi baru-baru ini telah berombak, karena prospek kampanye kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (Fed) AS tampak besar dan investor berusaha untuk memposisikan diri mereka sesuai - tugas yang tidak mudah dengan pengaruh pandemi yang bertahan lama terhadap ekonomi dan ketegangan geopolitik di Eropa.
Baca juga: Wall Street berakhir lebih tinggi, indeks Nasdaq melonjak 469,31 poin
Tetapi meskipun kehilangan masing-masing 5,3 persen dan 3,3 persen pada Januari, Indeks S&P 500 dan Dow kini telah mencatat kenaikan tiga hari berturut-turut, dengan Nasdaq - yang turun 8,99 persen pada bulan pertama 2022 - membukukan empat sesi positif dalam lima hari terakhir.
Indeks tidak terlihat seperti yang akan terjadi di awal sesi, ketika ketiga indeks acuan diperdagangkan lebih rendah setelah data dari Departemen Tenaga Kerja dan indeks manajer pembelian (PMI) ISM dirilis.
"Anda mulai melihat bahwa ada banyak investor yang khawatir tentang valuasi ke depan, tetapi ada juga yang khawatir tentang pertumbuhan, jadi tampaknya dinding kekhawatiran terus tumbuh saat ekonomi keluar dari pandemi ini," kata Analis Pasar Senior OANDA, Ed Moya.
Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada Selasa (1/2/2022) mungkin tepat bagi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga empat kali tahun ini, sementara Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan The Fed perlu bertindak "segera" untuk mengendalikan ekspektasi inflasi.
Pedagang bertaruh pada lima kenaikan suku bunga tahun ini, dengan beberapa analis Wall Street memperkirakan tujuh kenaikan.
Baca juga: Dolar merosot 2 hari beruntun pasca-pernyataan bank sentral AS
"Ini akan menjadi tahun ketika Fed akan menarik kembali dukungan ... pasar tidak akan menggunakan steroid lagi dan mungkin akan melalui fase detoksifikasi," kata Ahl Strategi Investasi Global Commonwealth Financial Network, Anu Gaggar.
Ketegangan geopolitik menambah volatilitas pasar, dengan presiden Ukraina menandatangani dekrit untuk meningkatkan angkatan bersenjatanya sebanyak 100.000 tentara selama tiga tahun, ketika para pemimpin Eropa berbaris untuk mendukungnya dalam pertikaian dengan Rusia dan Amerika Serikat menuntut de-eskalasi Rusia segera.
Harga energi yang kuat telah membantu Exxon Mobil Corp membukukan laba kuartalan terbesarnya dalam tujuh tahun pada Selasa (1/2/2022). Akibatnya, sahamnya melonjak 6,4 persen, ditutup di atas 80 dolar AS per saham untuk pertama kalinya sejak April 2019.
Pada Selasa (1/2/2022) 184 perusahaan S&P 500 membukukan hasil kuartalan, di mana 78,8 persen melaporkan perolehan laba di atas ekspektasi analis, menurut Refinitiv.
Induk Google Alphabet menguat 1,7 persen menjelang laporan keuangan kuartalan yang dipublikasikan setelah bel penutupan perdagangan. Laporan keuangan kuartalan Amazon Inc dan Meta Platforms Inc juga siap diluncurkan akhir pekan ini.
Baca juga: Harga emas naik 5,10 dolar, kembali bertengger di atas 1.800 dolar
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022