Kompetisi ini dijadikan sebagai media untuk mempromosikan potensi wisata di Jawa Timur pada umumnya dan memperkenalkan Taman Nasional Baluran dalam rangka persiapan untuk "go internasional" nantinya.

Situbondo (ANTARA News) - Tim dari Jurusan Teknik Biologi ITS Surabaya memborong dua juara dalam lomba mengamati burung di Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Humas lomba Joko Mulyo Ichtiarso kepada ANTARA di Situbondo, Senin menjelaskan, juara pertama diraih kelompok "Cuk Pecuk" Biologi ITS, disusul PPBJ Al Soneta dari Kelompok Pemerhati Burung (KPB) Bionic Universitas Negeri Yogyakarta dan juara ketiga kelompok "Pecuk Cuk" Biologi ITS.

Lomba bertema "2nd Annual Baluran-PLN Birding Competition 2011" itu juga memilih juara harapan pertama diraih tim "Eyes Lapwing" dari Universitas Negeri Malang (UM) dan juara harapan kedua tim dari JBPP Yogyakarta.

Pada lomba yang diikuti 68 tim itu masing-masing tim beranggotakan tiga orang. Selain itu dua peserta dari Repulik Ceko yang ikut ambil bagian dalam lomba itu memenangi kategori fotografi.

Para pemenang mendapatkan hadiah berupa teropong, tropi dan sejumlah kenang-kenangan dari sponsor yang nilai totalnya mencapai Rp30 juta.

Joko menjelaskan bahwa pada lomba mengamati burung itu tidak ada satu pun peserta yang menemukan jenis burung baru di luar yang sudah didata oleh tim Taman Nasional Baluran.

"Mungkin karena waktu pengamatannya kan hanya dua hari sehingga tidak ditemukakan jenis burung baru. Kalau tim dari Taman Nasional Baluran kan mengamati burung itu secara terus menerus, bisa berbulan-bulan. Saat ini kami mendata ada 189 jenis," katanya.

Ia menjelaskan, lomba atas kerja sama dengan PT PLN itu digelar 13 hingga 17 Juli, namun pengamatan di lapangan hanya efektif berjalan dua hari. Hari lainnya dimanfaatkan untuk diskusi dan kuis yang menjadi salah satu poin penentuan pemenang.

Lomba tersebut diikuti para peneliti atau yang berminat pada dunia burung dan sebagian besar dari mahasiswa, seperti UI, UGM, ITB, IPB, Undip, ITS, UNY, Universitas Brawijaya dan lainnya.

Joko mengemukakan, pada lomba tersebut, peserta diwajibkan mengumpulkan sebanyak-banyaknya data mengenai burung yang ada di Taman Nasional Baluran, baik menggunakan gambar, sketsa dengan dilengkapi keterangan sebagai pelengkap.

Dewan juri independen dalam lomba tersebut menilai hasil karya peserta, yakni ketepatan mendapatkan gambar, ketepatan diskripsi mengenai warna burung dan lainnya, termasuk penilaian dari aspek fotografinya.

Kompetisi ini dijadikan sebagai media untuk mempromosikan potensi wisata di Jawa Timur pada umumnya dan memperkenalkan Taman Nasional Baluran dalam rangka persiapan untuk "go internasional" nantinya.

(M026)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011