Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan, sukuk (surat utang/obligasi syariah) global menjadi peyeimbang aliran dana portofolio yang masuk ke Indonesia dan menjadi alternatif sumber pendanaan untuk pembangunan Infrastruktur di Indonesia.
"Bagi Indonesia, pasar sukuk global telah menjadi salah satu alternatif sumber pendanaan untuk pembangunan infrastruktur dan investasi lainnya. sekaligus pasar sukuk ini dijadikan penyeimbang aliran dana portofolio global yang masuk ke Indonesia," kata Wakil Presiden dalam sambutan Acara Joint High Level Conference On Islamic Finance di Jakarta, Rabu.
Menurut Wapres, sukuk terus mengalami perkembangan yang signifikan di berbagai negara. Tidak hanya di negara-negara Islam. Bahkan Cina pun mulai menaruh perhatian serius terhadap perkembangan pasar sukuk global.
Wapres mengatakan, bedasarkan laporan IDB-IFSB, penerbitan sukuk di pasar global mencapai 50 miliar dolar AS pada 2010. Malaysia adalah penerbit sukuk terpenting dengan penerbitan sebesar 33 miliar dolar AS.
Indonesia mulai aktif bepartisipasi dalam pasar sukuk global dalam beberapa tahun terakhir ini dan menerbitkan USD 3 miliar pada tahun 2010. Jumlah yang sama diterbitkan oleh Arab Saudi, diikuti oleh Qatar dengan USD 2 miliar serta Pakistan dan UAE masing-masing sekitar USD 900 juta.
"Yang menarik, bahkan Inggris memiliki minat yang kuat dalam pengembangan pasar sukuk, dengan total nilai sukuk mencapai USD 19 miliar pada semester pertama 2011," kata Wapres.
Menurut Wakil Presiden, Indonesia memiliki potensi untuk memperbesar pasar sukuknya. Terlebih dengan melimpahnya sumber daya alam dan populasi penduduk muslim terbesar. Apalgi, saat ini, Indonesia tengah menggiatkan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
"Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi pertumbuhan keuangan Islam yang sangat besar, tinggal bagaimana kita memanfaatkan potensi itu sebaik-baiknya," kata Wapres.
Sementara itu, Wapres juga mengungkapkan, Indonesia harus mampu menjadi pusat sistem keuangan syariah dunia yang kini diperankan Malaysia.
"Bahkan Malaysia berhasil menjadi tuan rumah bagi Islamic Financial Services Board (IFSB) yang beranggotakan 11 negara yang, pada bulan Oktober 2010 yang lalu telah sepakat untuk membentuk International Islamic Liquidity Management Corp (IILM)," kata Wakil Presiden.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011