"Kita akan meminta bantuan Puslabfor Mabes Polri untuk mengidentifikasi kebakaran guna mengetahui penyebab pastinya asal api dari mana," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor, AKP Imron Ernawan, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin.
Ia mengatakan, saat ini aparat kepolisian belum bisa memastikan penyebab kebakaran, apakah api berasal dari hubungan arus pendek listrik atau ada indikasi dibakar secara sengaja.
Pondok Pesantren Ibnu Tarwiyah pimpinan Ustad Ujang Suryana terletak di Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terbakar Minggu (17/7) sekitar pukul 18.00 WIB atau saat magrib.
Api menghanguskan lima ruangan asrama santriwati. Seluruh kamar di asrama tersebut ada sembilan kamar dan setiap kamar untuk 15 atau 16 santriwati.
Dua korban masing-masing bernama Nurfahmiyah (19) ditemukan di kamar dua lantai dua dalam posisi tertidur, sedangkan korban lainnya bernama Yulisiticariwyah (18), bekerja sebagai pegawai tata usaha pesantren putri.
"Korban ke dua ditemukan di lantai dua dalam keadaan telungkup," katanya.
Ia menyebutkan, saat kejadian, kedua korban sedang berada di dalam kamar karena sedang tidak shalat, sedangkan seluruh santri lainnya sedang shalat magrib berjamaah.
"Api berhasil dipadamkan setelah dua jam, petugas kepolisian baru selesai olah TKP Senin dini hari dan mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke rumah duka. Rencana kita akan melakukan olah TKP ulang dengan menghadirkan Puslabfor Mabes Polri," katanya.
Sebanyak tiga saksi telah diminta keterangan terkait peristiwa kebakaran. Mereka terdiri atas dua santri dan seorang wakil kepala sekolah.(*)
(T.KR-LR/M029)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011