Ada 100 rumah terdampak di RT 02 RW 004 Duri Kepa Jakarta Barat

Jakarta (ANTARA) - Kebakaran menimpa sedikitnya 100 rumah warga di permukiman padat Jalan Kepa Duri Emas, Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Selasa dini hari.

"Ada 100 rumah terdampak di RT 02 RW 004 Duri Kepa Jakarta Barat, terdiri 100 kepala keluarga (KK) dan 300 jiwa," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat Sjukri Bahanan saat dikonfirmasi di Jakarta.

Sjukri mengatakan awalnya pihak pemadam menerima laporan dari warga terkait kebakaran tersebut sekitar pukul 03.00 WIB. Beberapa menit kemudian, petugas langsung datang menghampiri lokasi kebakaran.

Awalnya petugas yang datang hanya sebanyak beberapa unit saja. Karena api semakin membesar dan merembet ke bangunan lain, Sjukri akhirnya mendatangkan 18 mobil pompa air dengan kekuatan 90 personel.

Proses pemadaman pun berlangsung selama satu jam hingga akhirnya api berhasil dipadamkan pada pukul 04.35 WIB.

Baca juga: 12 mobil damkar dikerahkan ke Perumahan Kepa Duri

Kini warga korban kebakaran tersebut tengah diungsikan ke posko bencana sementara sambil menunggu bantuan dari pemerintah kota.

Terkait penyebab kebakaran, Sjukri memperkirakan kebakaran tersebut disebabkan oleh beban berlebih listrik di salah satu rumah warga.

"Diduga karena 'overload' (kelebihan beban) listrik di salah satu rumah warga," kata Sjukri.

Sjukri mengaku kebakaran ini merupakan ketiga kalinya terjadi di Jakarta Barat dalam kurun waktu satu pekan terakhir.

Peristiwa pertama, kebakaran terjadi pada Selasa (25/1) terhadap 26 rumah di kawasan di kawasan Tanah Sereal, RT 10/10. Akibatnya ratusan warga harus kehilangan tempat tinggal dan harta benda.

Baca juga: Kebakaran hanguskan bangunan tiga lantai di Pulogadung

Enam hari kemudian, kebakaran kembali terjadi di Tambora, tepatnya di kawasan Jalan Kalianyar III, Kelurahan Kalianyar. Api melahap 19 rumah di RT 07,08,09 kawasan RW 01.

Akibatnya, 40 KK dan 100 jiwa harus kehilangan rumah dan rela hidup di tenda pengungsian untuk sementara waktu.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022