Cilegon (ANTARA News) - Makam Syekh Djamaluddin, ulama yang semasa hidupnya dikenal dengan sebutan Syekh Merah, di dalam area Pelabuhan Merak, Banten, tampak ramai dikunjungi warga untuk ziarah menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1432 Hijriyah .
Masyarakat yang datang mengunjungi makam tersebut bukan saja dari sekitar Cilegon, akan tetapi juga dari luar Banten, antara lain ratusan jamaah Yayasan Al-Izhar asal Depok, Jawa Barat, yang berziarah dengan menggunakan tujuh bus.
"Di bulan ini, menjelang Ramadhan dua minggu lagi, kami ingin membersihkan diri dari segala dosa. Ziarah makam ini sebagai upaya kami untuk mendekatkan doa kami kepada Allah dengan perantara ulama suci yang hidupnya penuh karomah ini," kata ketua rombongan peziarah, KH Badrudin, di areal pemakaman di Pelabuhan Merak, Minggu.
Dia menjelaskan, selain memanjatkan doa, maka kedatangan rombongannya ke makam Syekh Djamaluddin juga sebagai bentuk penghormatan kepada salah seorang ulama besar di Tanah Air.
"Syekh ini adalah orang suci. Ia memiliki peran cukup besar dalam menyebarluaskan syiar Islam di Tanah Air," katanya.
Kedatangan ratusan peziarah asal Depok yang terdiri dari para ulama dan ibu-ibu majelis taklim tersebut terlihat disambut secara khusus oleh pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane, serta Ketua Yayasan Syekh Djamaluddin, Ahmad Sudrajat.
Ahmad Sudrajat mengaku bersyukur atas ramainya para peziarah yang datang ke makam syekh Djamaluddin.
"Tidak hanya dari Depok, para ulama dari berbagai penjuru negeri ini juga pernah datang kesini. Ini sebagai bentuk silaturahmi kami dengan para ulama dari berbagai daerah, selainjuga bentuk pengakuan dari masyarakat daerah lain terhadap Provinsi Banten, khususnya Kota Cilegon, sebagai daerah yang banyak melahirkan ulama besar," katanya.
Hubunungan Masyarakat Yayasan Syekh Djamaluddin, Tajudin, mengemukakan bahwa untuk mengajak masyarakat mau peduli terhadap warisan sejarah di kawasan pemakaman tersebut, maka pihak yayasan saat ini terus melakukan sosialisasi dengan mengadakan berbagai kegiatan keagamaan di lokasi wisata ziarah tersebut, seperti dzikir bersama, shalawat akbar, peringatan hari besar Islam.
"Kami berharap dengan adanya wisata ziarah, dapat mempertebal keimanan, dan lebih mendekatkan lagi kepada Sang Khalik," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011