Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali, mengatakan, peran Nahdlatul Ulama (NU) terhadap perjalanan bangsa Indonesia sangat besar.

"Pengabdian NU kepada bangsa sangat luar biasa, baik pada masa perebutan kemerdekaan dari penjajah maupun pada saat sekarang ini. Saya mengucapkan Hari Lahirnya NU Ke-85," kata Suryadharma di sela-sela acara peringatan Harlah NU Ke-85 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, tidak bisa diingkari bahwa peran NU sangat besar dalam perjalanan bangsa ini.

Suryadharma pun berharap ke depan peran NU dapat bisa ditingkatkan lagi dibandingkan sebelumnya karena kerja keras perlu ditopang dari kekuatan masyarakat termsuk NU.

Di tempat yang sama, Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengatakan, bahwa harus diakui NU merupakan tiang sosiologis dan politis untuk kelangsungan bangsa Indonesia.

Karena harus diakui bahwa Indonesia ini terbangun dengan mayoritas muslim yang sebenarnya bisa menuntut apa saja secara politis, tetapi NU memilih jalan moderat, sehingga sokoguru yang dibangun secara sosiologis dan politis islam itu lalu menjadi milik bersama dan terhadap kelompok-kelompok lain di Indonesia.

"Sehingga menjadi penting dan tepat kalau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negara hadir dalam acara Harlah NU. Karena kalau NU misalnya memilih jalan lain tidak memilih jalan moderat, tidak berpikir NKRI itu, maka Indonesia akan menghadapi masalah besar sebagai bangsa. Tetapi selama ini NU selama ini selalu ikut menjaga," katanya.

Tak hanya NU, kata dia, hal yang sama kalau suatu saat Muhammdiyah ada muktamar itu harus dilihat sebagai salah satu soko guru.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Ani Yudhoyono dijadwalkan menghadiri hari jadi NU pada Minggu siang. Pejabat negara, menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, para duta besar negara sahabat, juga direncanakan akan menghadiri hajatan ormas Islam terbesar di Indonesia ini.

Menteri dan pejabat tinggi negara yang sudah hadir, antara lain, Mendiknas Muhammad Nuh, Ketua MK Mahfud MD, Ketua DPR Marzukie Ali, Menag , Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Mansos Salim Segaf Al Jufri.

Ketua Panitia Peringatan Harlah NU ke-85, As,ad Said Ali mengatakan rapat akbar ini merupakan respon NU dalam menyikapi dinamika kehidupan keagamaan di tanah air yang akhir-akhir ini yang ditandai dengan berkembangnya gerakan radikal atas nama agama.

"Melalui acara ini PBNU ingin mengajak kepada semua pihak agar kembali mengembangkan paham keagamaan Islam yang moderat, toleran dan mewaspadai ancaman terhadap NKRI," ujarnya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011