Jakarta (ANTARA News) - Pusat ledakan yang terjadi di Gedung Pengujian Obat dan Makanan Nasional BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis pagi, terletak di lantai tiga.
Hingga berita ini diturunkan dilaporkan 17 orang luka-luka dan satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Sedangkan, kerusakan yang terjadi di Politeknik Kesehatan merupakan ekses dari ledakan di bangunan yang banyak memiliki ruang laboratorium, demikian pantauan terbaru ANTARA di lokasi kejadian, Kamis.
Beberapa ruangan di gedung Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional rusak parah. Satu dinding yang terbuat dari beton tulang baja rontok total dan pecahannya terlempar hingga jarak 25 m, sedangkan dinding beton setebal 25 cm juga ambrol akibat ledakan.
Pusat ledakan di lantai 3 di sudut kanan belakang saat ini sedang disisir petugas dari Pusat Laboratorium Forensik Polri.
Akibat ledakan ini, bangunan yang ada di lantai 2 juga terkena imbas karena kaca bangunan rontok sehingga ruangan tidak bisa digunakan.
Satu laborotorium yang biasa dipakai sebagai wadah kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat juga terkena pengaruh ledakan sehingga kaca gedung pecah.
Serpihan akibat ledakan di lantai 3 ini jatuh menerpa bangunan Politeknik Kesehatan yang letaknya berdampingan dengan gedung Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional sehingga mengakibatkan 17 mahasiswa yang sedang menempuh ujian semester luka-luka.
Atap politeknik itu ambrol tertimpa puing-puing bangunan dari lantai 3 dan kaca ruangan pun pecah.
Irjen Badan POM Chusosi Takur mengatakan, ledakan itu terdengar hingga kantornya yang terletak 200 meter dari pusat ledakan.
"Langsung saya perintahkan anak buah dan siswa agar keluar ruangan," kata Chusosi.
Saat ini, Kabareskrim Komjen Pol Makbul Padmanegara, Wakapolri Komjen Pol Adang Durodjatun dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani telah melihat lokasi ledakan.
Sementara itu, satu orang tewas yang akibat ledakan itu adalah Jumadi, karyawan bagian kebersihan yang sedang berada di lokasi ledakan. Ia tewas beberapa saat setelah tiba di RS Thamrin karena lukanya cukup parah.
Sedangkan korban yang menderita luka-luka dirawat di RS St Carolus, RS Thamrin dan RS Rawa Sari.
Korban yang umumnya menderita luka ringan tersebut diantaranya bernama Suryanti, Mega, Putu, Noviana, Wulan, Ira, Binsar, Wahyu Eko, Rafika, Tasdik, Tri Puji Lestari, Eka Mulyanti, Tris dan Tri Puji Rahayu.
Diperkirakan nama korban masih bertambah karena pendataan masih terus dilaksanakan oleh Politeknik Kesehatan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006