Seoul (ANTARA News) - Banjir akibat hujan lebat yang melanda Korea Utara pekan lalu menghancurkan rumah-rumah, jalan-jalan dan tanah pertanian dan menimbulkan korban jiwa, kata media pemerintah.
Hujan deras 12 sampai 15 Juli mengakibatkan lebih dari 20.000 hektare tanah pertanian rusak atau tergenang air di seluruh negara itu kata kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
Daerah-daerah barat di timur laut Hwaghae dan Hamgyong Selatan paling parah dilanda banjir, dengan curah hujan lebih dari 250 mm di beberapa daerah, katanya.
Hujan lebat mengakibatkan beberapa tanggul, kantor-kantor pemerintah serta jalan-jalan rusak, dan kota Hamhung di timur ada korban tewas, katanya tanpa merinci.
Usaha-usaha rekonstruksi sedang dilakukan di daerah-daerah yang terkena dampak banjir itu, katanya.
Setelah puluhan tahun penebangan hutan, Korut yang miskin itu umumnya rawan banjir. Pada tahun 2007 sedikitnya 600 orang tewas atau hilang akibat banjir bandang.
Media pemerintah itu mengatakan badai tropis pekan lalu yang melanda negara itu Juni menyebabkan jatuhnya korban dan lebih dari 150 rumah dan 20.000 hektar tanah pertanian rusak atau tergenang air.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011