Beijing (ANTARA News) - Lebih dari 460 orang tewas atau hilang di China sejak Juni, setelah cuaca musim panas yang ekstrem menyebabkan banjir dan tanah longsor, kata pihak berwenang pemerintah.
Hujan lokal yang lebat melanda daerah-daerah luas di China sejak awal bulan lalu, menimbulkan malapetaka di beberapa daerah di mana tanah longsor dan banjir bandang memporakporandakan kota-kota, menewaskan dan membuat penduduk terperangkap.
Kementerian Urusan Sipil, Sabtu mengatakan sejak 1 Juni, bencana alam akibat hujan menyebabkan 355 orang tewas dan 112 orang hilang,dan memaksa lebih dari 2,3 juta orang dievakuasi.
China dilanda hujan lebat setiap musim panas. Tahun lalu banjir terburuk dalam sepuluh tahun melanda negara itu yang menyebabkan lebih dari 4.300 orang tewas atau hilang.
Tanah longsor di provinsi Gansu, China baratlaut Agustus lalu menyebabkan 1.500 orang tewas.
Dalam kejadian-kejadian berkaitan dengan hujan terbaru itu, 13 orang tewas ketika satu bus dan truk dihantam tanah longsor di Gansu, kata kantor berita resmi Xinhua, Sabtu.
Laporan itu juga mengatakan lebih dari 800 orang dan sekitar 300 kendaraan tertahan di satu jalan raya provinsi Yunnan, China barat daya setelah jalan itu diblokir oleh lumpur dan batu-batu.
Awal bulan ini, tanah longsor menghantam satu kota di provinsi Shaanxi, yang menghancurkan rumah-rumah dan menewaskan 18 orang.
Pihak badan cuaca, Ahad memperingatkan daerah-daerah luas negara itu akan terus dilanda hujan lebat.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011