Bogor (ANTARA News) - Kepala Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Soritaon Siregar menjelaskan kinerja investasi PIP hingga semester I 2011 mengalami peningkatan 67,4 persen dibandingkan seluruh kinerja pada tahun anggaran pada 2010.

"Namun hal ini belum termasuk nilai investasi pada divestasi tujuh persen saham PT. Newmont Nusa Tenggara sebesar 246,8 juta dolar AS atau Rp2,1 triliun," ujarnya dalam paparan laporan semester di Bogor, Sabtu.

Soritaon menjelaskan hingga Juni 2011 PIP telah memberikan kontribusi pada lima proyek infrastruktur dengan nilai investasi sebesar Rp2,54 triliun.

Proyek tersebut adalah jalan dan jembatan Molibagu-Mamalia-Taludaa, Sulawesi Utara senilai Rp15 miliar, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe B, Sulawesi Tenggara Rp190 miliar, pembebasan lahan jalan tol Trans Jawa (Jakarta-Cikampek-Palimanan-Porong-Gempol) Rp2,3 triliun.

Kemudian, RSUD Tipe C, Surakarta senilai Rp40,541 miliar, serta rehabilitasi Bendungan Gintung dan Irigasi Batang Anai, Sumatera Barat Rp29 miliar.

"Sesuai rencana bisnis dan anggaran PIP tahun anggaran 2011, target investasi sebesar Rp14,9 triliun termasuk penyaluran investasi mandatory yang dilaksanakan oleh PIP," ujar Soritaon.

Sebelumnya pada 2010, PIP tercatat hanya membantu lima proyek infrastruktur senilai Rp1,72 triliun yaitu pengadaan lahan Tol Trans Jawa Tahap I dan II senilai Rp1,444 triliun, Bandara Kuala Namu Sumatera Utara Rp194,6 miliar.

Serta pengadaan terminal LPG Pressurized, Tanjung Sekong-Banten sebesar Rp50 miliar, serta rehabilitasi Bendungan Gintung dan Irigasi Batang Anai, Sumatera Barat sebesar Rp29 miliar.

Saat ini, PIP hingga Juni 2011 memiliki aset sebesar Rp15,6 triliun, meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun yang diikuti peningkatan kewajiban sebesar Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp200,27 miliar.

Sedangkan ekuitas PIP mencapai Rp14,52 triliun yang juga meningkat dari Rp5,386 triliun dibandingkan 2010.

Sementara pendapatan PIP pada 2011 mencapai Rp523,26 miliar meningkat hampir 300 persen dari pendapatan 2010 sebesar Rp175,452 miliar, dengan surplus sebesar Rp513,15 miliar pada semester I dibandingkan keseluruhan surplus 2010 sebesar Rp166,39 miliar.

Soritaon memaparkan PIP akan terus melakukan penyaluran investasi pada sektor infrastruktur prioritas dalam rangka percepatan tersedianya sarana dan prasarana dasar serta percepatan pembangunan dan memberikan imbal hasil yang optimal bagi keuangan negara.

"PIP juga mendukung investasi pada sektor infrastruktur yang berwawasan lingkungan dan sumber energi terbarukan," ujarnya.

Ia juga menjelaskan saat ini ada sekitar 42 pemerintah daerah yang telah meminta kepada PIP untuk membantu pembangunan proyek infrastruktur seperti rumah sakit, pasar serta sarana penyediaan air bersih.

"Mereka membangun proyek untuk meninggalkan nama baik. Makanya yang paling banyak minta dibangun rumah sakit. Kemudian membangun air bersih supaya mendekatkan pada konsituen mereka, kemudian ada juga permintaan pembangunan pasar," kata dia.

Namun, ia mengharapkan apabila ada pemerintah daerah ingin membangun sarana infrastruktur seperti pasar harus ada sosialisasi dan persetujuan dengan pembeli agar tidak rentan penolakan terhadap proyek pembangunan tersebut.

"Kalau ada pemda yang mau bangun pasar di daerah, kebanyakan pemda itu banyak lebih berperan, bukan dari kemauan pedagang atau pembeli. karena kalau kemauan pemda semata-mata nanti kalau dibangun pasar konsekuensinya dengan dibangunnya pasar yang baru maka akan naik semua sewa dan biayanya. Makanya kalau pemda mau bangun pasar harus disosialisasikan dulu dampaknya," ujarnya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011