Bogor, 16/7 (ANTARA) - Keheningan warga di perumahan Sentul City cluster Bukit Golf Hijau Jalan Bukit Mutiara Golf, nomor 11, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, terusik ketika petugas Badan Narkotika Nasional menangkap anggota sindikat narkoba di pemukiman itu.
Berdasarkan pantauan di lapangan dan keterangan sejumlah warga sekitar, penangkapan terjadi Jumat (15/7) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Menurut Lois H yang tinggal bersebelahan dengan rumah pelaku, mengaku sempat mendengar suara tembakan malam itu.
"Saya tidak tahu pasti itu suara tembakan, tapi memang ada suara seperti petasan. Saya kira itu mercun, karena tadi malam saya sedang menggunakan laptop, jadi tidak fokus," kata Lois saat ditemui di rumahnya, Sabtu.
Lois yang sudah lama tinggal di perumahan tersebut mengatakan, bahwa tetangganya merupakan penghuni baru, yang baru tiga hari menempati rumah yang sudah lama kosong tersebut.
"Saya sempat berbincang sebentar kemarin, saat mereka masuk rumah. Hanya menyapa saja, mereka terlihat sedang memasukkan barang petang itu," kata Lois.
Menurut Lois, ciri-ciri penghuni rumah tersebut berwajah Asia, seperti orang Korea.
Suara tembakan juga didengar Ningsih pembantu rumah tangga yang tinggi di sebelah kanan rumah pelaku. Ningsih menyebutkan, petang dirinya sedang berada di halaman depan rumah.
"Saya dengar suara tembakan, karena takut saya langsung masuk ke dalam rumah. Suaranya sebanyak dua kali," kata Ningsih.
Suasana ditempat kejadian Sabtu siang terlihat sepi, sebuah mobil milik anggota BNN jenis Panther bernomor polisi B 1200 TQN terlihat parkir didepan rumah tersebut.
Sekitar pukul 12.00 WIB dua orang petugas BNN keluar dari dalam rumah tersebut. Tidak banyak keterangan diberikan aparat tersebut, namun ia mengakui ada kegiatan BNN di rumah tersebut.
Sementara itu, menurut Muhammad Yakub, petugas keamaan di cluster tersebut membenarkan adanya peristiwa penangkapan sindikat narkoba.
Yakub menceritakan, peristiwa tersebut diketahui oleh Lubis, rekan kerjanya yang bertugas tadi malam. Dari Lubis, Yakub menuturkan, pemilik rumah merupakan penyewa yang baru tinggal tiga hari.
Siang sebelum penangkapan, lanjut Yakub, petugas keamanan melihat sebuah mobil box tertutup berhenti di depan rumah dan memasukkan kardus berukuran besar ke dalam garasi.
"Tidak lama setelah itu, petangnya petugas BNN datang memberitahukan akan menangkap sindikat di kawasan ini," kata Yakub.
Setelah, petugas BNN bersama-sama petugas keamanan menuju rumah pelaku dan langsung menggrebek. Namun pelaku langsung kabur keluar rumah dan lari ke arah jalan Bukit Rubi persis dibelakang rumah pelaku.
"Ada tetangga yang melihat pelaku lari, namanya Pak Andi, dia sempat menanyakan kenada orang itu lari-lari malam hari," kata Yakub, sambil menunjukkan rumah Andi.
Andi membenarkan yang peristiwa yang diceritakan Yakub, ia mengaku melihat kejadian penangkapan tersebut.
"Saya sedang duduk-duduk depan rumah, habis Magrib, liat ada yang lari-lari, tidak pakai sendal dan terburu-buru. Saya sempat menanyakan "ada apa pak lari-lari?, orang itu menjawab sedang olah raga," kata Andi.
Tapi tidak lama setelah pria itu lari, tiba-tiba dua mobil anggota BNN terlihat mengejar sesuatu. Andi pun mempertanyakan kepada petugas ada apa.
"Petugas bilang, mau nangkap sindikat, yah sudah karena saya liat orangnya lari ke arah rumah kosong itu sayang langsung menunjukkan lokasinya," kata Andi.
Malam itu, lanjut Andi, petugas berhasil menemukan pelaku bersembunyi di atas plafon rumah kosong di Jalan Rubi nomor 19, atau sekitar 200 meter dari rumah pelaku.
"Petugas sempat mengeluarkan suara tembakan peringatan, karena pelaku tidak mau keluar. Tapi tidak lama sudah itu pelaku berhasil di bawa," kata Andi.
Usai dibekuk petugas, pelaku langsung dibawa kerumahnya, di dalam garasi rumah tersebut petugas menemukan box seukuran toilet dibungkus plastik yang berisi ribuan butir pil ekstesi.
"Saya sempat bertanya pil ini apa, kata petugas ini pil ekstesi," kata Andi.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Bogor, AKP Lucky B Irawan membenarkan adanya kegiatan BNN di perumahan Sentul City.
"Kemarin sore, BNN sempat koordinasi kepada kita, mereka akan melakukan kegiatan di Sentul City," kata Lucky.
Terkait adanya penangkapan dan penemuan barang bukti, Lucky mengaku tidak mengetahui hal tersebut, karena semua kegiatan dibawah BNN.
(KR-LR/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011