Pancasila juga diakui dan diapresiasi oleh tokoh-tokoh dunia.
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Hukum, Advokasi, dan Pengawasan Regulasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Kemas Akhmad Tajuddin mengatakan Pancasila dapat menjadi ideologi alternatif dunia karena bernilai universal dan dinamis.
“Pancasila bisa menjadi ideologi alternatif dunia karena nilai-nilainya universal, yaitu bisa diterima oleh negara manapun dan merupakan ideologi terbuka, yaitu nilai-nilainya dinamis sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Kemas Akhmad Tajuddin.
Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam seminar nasional bertajuk “Pancasila Sebagai Ideologi Alternatif Dunia” yang disiarkan langsung di kanal YouTube UPN Veteran Jakarta, dipantau dari Jakarta, Senin.
Selain itu, kata Kemas, Pancasila juga merupakan ideologi yang menghormati perbedaan, hak asasi manusia, dan memperkuat persatuan.
“Pancasila juga diakui dan diapresiasi oleh tokoh-tokoh dunia,” katanya pula.
Tokoh-tokoh dunia itu di antaranya adalah pakar ilmu politik Universitas Dortmund Jerman Thomas Meyer yang menyatakan Pancasila merupakan ideologi terbaik di abad ini dan menjadi bahan kajian akademisi di Eropa. Ia pun memandang Indonesia beruntung memiliki Pancasila yang mempertahankan kemajemukan serta memberi akses keadilan.
Lalu, ada pula Presiden Amerika Serikat Ke-44 Barack Obama yang menyatakan kecemburuannya terhadap Indonesia yang memiliki Pancasila.
Selanjutnya, juga ada Ketua Gereja Katolik Dunia Paus Yohanes Paulus II yang mengatakan sangat mengagumi Pancasila dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Ia bahkan berencana mencanangkan praktik Pancasila di gereja Katolik di seluruh dunia.
“Itulah kira-kira gambaran tentang tokoh dunia yang mengagumi Pancasila, sementara kita justru banyak yang mulai meninggalkan Pancasila,” ujar Kemas.
Oleh karena itu, ia mengimbau segenap bangsa Indonesia dapat kembali menanamkan nilai-nilai Pancasila di dalam diri dan kehidupan sehari-hari.
Saat menutup pemaparannya, Kemas berharap Pancasila tidak hanya menjadi ideologi yang dimiliki bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi ideologi alternatif dunia.
“Mudah-mudahan, tentu harapan kita, Pancasila tidak hanya menjadi ideologi yang dimiliki bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi ideologi alternatif dunia,” ujarnya.
Baca juga: BPIP: Pembumian Pancasila jadi tantangan bagi segenap bangsa Indonesia
Baca juga: Presiden berterima kasih atas kontribusi NU jaga NKRI dan Pancasila
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022