anak muda menunjukkan interest terhadap isu lingkunganJakarta (ANTARA) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengharapkan kebijakan iklim yang semakin komprehensif dengan melihat dari berbagai aspek termasuk mitigasi dan adaptasi akan dampak dari perubahan iklim.
"Kebijakan perubahan iklim itu kemudian harus komprehensif dengan melihat pada aspek mitigasi, adaptasinya juga termasuk pada loss and damage," ujar Kepala Divisi Kajian dan Hukum Lingkungan WALHI Dewi Puspa dalam acara berjudul Tinjauan Lingkungan Hidup 2022 yang diikuti secara virtual dari Jakarta pada Senin.
Hal itu penting, jelasnya, karena Indonesia menjadi salah satu negara yang akan terdampak perubahan iklim sebagai salah satu negara kepulauan.
Faktor loss and damage atau kehilangan dan kerusakan akibat perubahan iklim juga menjadi hal yang penting untuk mendorong pertanggungjawaban dari negara industri dan maju yang berkontribusi terhadap krisis iklim yang terjadi saat ini.
Baca juga: Kepala BMKG minta kewaspadaan bencana hidrometeorologi pada 2022
Baca juga: Literasi hingga tata ruang lahan jadi pembelajaran bencana 2021
Baca juga: Aktivis: Pemerintah perlu buat kurikulum tentang krisis iklim
Secara khusus mereka menyoroti dominasi bencana yang dipengaruhi kondisi iklim yang terjadi pada 2021. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperlihatkan sepanjang 2021 terjadi 3.116 bencana yang didominasi hidrometeorologi.
Beberapa di antaranya seperti banjir 1.310 kasus, cuaca ekstrem 815 kejadian dan tanah longsor sebanyak 633 kejadian.
Dalam kesempatan itu, WALHI mendorong generasi muda untuk bergerak terlibat aktif dalam penyelamatan lingkungan hidup.
"Hal yang baik, di dalam berbagai survei anak muda menunjukkan interest terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim. Ini kita lihat sebagai hal yang baik untuk terus kemudian dilipatgandakan gerakan anak muda untuk berkontribusi terhadap penyelamatan lingkungan hidup," tegasnya.
Baca juga: MUI sebut keserakahan manusia penyebab krisis iklim
Baca juga: Menteri LHK: Indonesia tegaskan kerja nyata atasi perubahan iklim
Baca juga: Indonesia berpotensi jadi penentu arah hadapi krisis iklim
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022