Christian akan mendatangkan pengalaman sepak bola level tinggi ke klub ini

Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala Brentford Thomas Frank mengaku tidak sabar untuk segera memulai bekerja sama lagi dengan Christian Eriksen yang baru saja resmi merapat ke timnya sebagaimana diumumkan klub Liga Inggris itu pada Senin.

Frank sebelumnya pernah menangani Eriksen muda saat ia menukangi tim nasional Denmark U-16 dan U-17 medio 2008-2012.

Eriksen sempat menerima penghargaan Talenta Terbaik Denmark U-17 dari federasi sepak bola negaranya, DFU.

Baca juga: Christian Eriksen resmi gabung Brentford

"Saya sungguh tak sabar untuk bekerja bersama Christian lagi. Sudah cukup lama sejak terakhir saya melatihnya, banyak yang sudah terjadi," kata Frank dikutip dari situs resmi Brentford.

"Christian waktu itu masih berusia 16 tahun dan kini menjelma jadi salah satu gelandang terbaik yang pernah tampil di Liga Premier. Ia memenangi banyak trofi di Eropa dan menjadi bintang utama timnas Denmark," ujarnya menambahkan.

Menurut Frank, keberhasilan meminang Eriksen adalah sebuah kesempatan yang luar biasa bagi Brentford untuk mendapatkan jasa seorang pemain kelas dunia.

Meski dalam tujuh bulan terakhir Eriksen absen dari panggung sepak bola kompetitif, Frank meyakini pemain berusia 29 tahun itu bisa kembali ke level terbaiknya.

"Di level terbaiknya, Christian punya kemampuan untuk mendikte permainan. Ia bisa menemukan celah umpan yang tepat dan selalu jadi ancaman gawang lawan," katanya.

Baca juga: Eriksen jalani tes medis untuk selesaikan transfer ke Brentford

"Dia juga punya kemampuan bola mati yang sangat bagus. Dia pemain yang selalu dekat dengan bola dan bisa menemukan solusi atas tantangan di hadapannya."

"Christian akan mendatangkan pengalaman sepak bola level tinggi ke klub ini. Saya harap dia menghadirkan perannya di ruang ganti maupun sesi latihan," tutup Frank.

Eriksen menyepakati kontrak jangka pendek hingga akhir musim ini, membuatnya menjadi pemain Liga Premier pertama yang tampil mengenakan alat picu jantung.

Eriksen harus memasang alat picu jantung setelah sempat kolaps dan tak sadarkan diri di tengah pertandingan Denmark vs Finlandia dalam penyisihan grup Euro 2020 musim panas lalu.

Kondisinya memaksa Inter Milan memutus kontrak karena Liga Italia tak mengizinkan pemain dengan alat pacu jantung tampil dan belakangan Eriksen berusaha memulihkan kebugarannya di Ajax.

Kepindahan Eriksen ke Brentford membuatnya kembali ke Liga Premier, di mana ia sempat mencatatkan 51 gol dan 67 assist selama berseragam Tottenham Hotspur medio 2013-2020.

Baca juga: Rencana Christian Eriksen merumput lagi disambut kekhawatiran

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022