Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang memperpanjang reli yang didorong oleh sektor teknologi di perdagangan Senin sore, setelah perdana menteri negara itu mengatakan saat ini tidak mempertimbangkan untuk mengeluarkan keadaan darurat baru.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) mengakhiri hari 1,07 persen atau 284,64 persen lebih tinggi menjadi 27.001,98 poin, dengan sektor teknologi berkinerja terbaik, melonjak 2,35 persen.

Pembuat chip, Sony dan investor perusahaan rintisan SoftBank Group membantu mengangkat indeks acuan menyusul kinerja yang kuat oleh rekan-rekan mereka di Wall Street pada akhir pekan lalu.

Indeks Topix yang lebih luas terangkat 1,01 persen atau 19,04 poin menjadi berakhir di 1.895,93 poin. Indeks saham pertumbuhan Topix melonjak 1,70 persen, dibandingkan dengan kenaikan 0,39 untuk indeks nilai

"Pasar hari ini meningkat seperti musim semi yang meregang kembali, didukung oleh rebound di Wall Street pekan lalu," kata Chihiro Ohta dari riset investasi dan layanan investor di SMBC Nikko Securities.

"Arah pasar minggu ini akan tergantung pada data ekonomi AS yang akan datang dan pendapatan perusahaan."

Raksasa pembuat chip Tokyo Electron terangkat 3,32 persen dan merupakan peraih kenaikan terbesar di Nikkei berdasarkan poin indeks. Rivalnya Advantest dan Renesas masing-masing melonjak 4,36 persen dan 5,19 persen.

Agen kepegawaian Recruit Holdings, yang dilihat sebagai saham teknologi untuk kepemilikannya dalam paltform pencarian kerja secara daring AS Indeed, melonjak 5,47 persen.

SoftBank Group meningkat 4,5 persen dan Sony Group bertambah 3,96 persen.

Saham Alps Alpine melambung 17,36 persen dan merupakan peraih persentase kenaikan teratas di Nikkei, setelah pembuat sistem navigasi mobil itu menaikkan perkiraan laba operasi tahunannya. Mitsui OSK Lines memimpin sektor pelayaran lebih tinggi dengan lonjakan 9,59 persen setelah melaporkan perolehan labanya.

Di sisi lain, saham Omron jatuh 7,0 persen setelah pembuat peralatan kesehatan itu memangkas prospek laba operasional tahunannya.

Chubu Electric Power anjlok 8,36 persen, mencatat kerugian terbesar di Nikkei, sementara Tokyo Electric Power Company Holdings Inc merosot 5,26 persen.

Baca juga: Saham Jepang balik arah naik, ikuti kenaikan Wall Street akhir pekan
Baca juga: Saham Jepang "rebound" namun catat minggu terburuk dalam dua bulan
Baca juga: Saham Jepang ditutup di terendah 14 bulan terseret saham teknologi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022