untuk PTM dihentikan duluSolo (ANTARA) - Kasus penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah kembali ditemukan di wilayah Soloraya tepatnya di SMA IT Nur Hidayah Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kepala SMA IT Nur Hidayah Muhammad Ihsan Fauzi di Sukoharjo, Senin mengatakan, hingga saat ini ada sebanyak 79 siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil tes antigen yang mereka ikuti.
"Dari jumlah itu yang karantina (isolasi) sebanyak 75 siswa, yang sudah dibawa pulang ada empat siswa," katanya.
Ia mengatakan sebagian para siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut dalam kondisi gejala ringan dan sebagian lagi orang tanpa gejala (OTG). Ia mengatakan kasus tersebut berawal dari beberapa siswa yang mengeluhkan sakit sehingga melakukan pemeriksaan di klinik milik sekolah.
"Ini kan musim hujan, terus beberapa anak sakit, kemudian ada yang kita periksakan ke klinik. Di situ kan swab antigen dan ada tiga anak yang reaktif, itu hari Rabu. Kemudian Kamis saya dapat informasi itu (siswa reaktif) dan di hari yang sama ada satu lagi yang reaktif. Jumat saya ketemu dengan Puskesmas dan kami kerja sama dengan Puskesmas (untuk penelusuran kontak)," katanya.
Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 SMA Warga Surakarta bertambah
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 untuk anak di Solo capai 56,69 persen
Baca juga: Pemkot Surakarta siapkan mekanisme pembelajaran tatap muka penuh
Ia mengatakan dari penelusuran kontak akhirnya ada 180 siswa yang menjalani tes antigen. Dari total tersebut, ditemukan sebanyak 35 anak dengan hasil reaktif.
"Selanjutnya kami koordinasi dengan Danramil dan Kapolsek yang menyarankan agar anak-anak isolasi terpusat di Donohudan, tetapi kan di sana sudah jadi RS darurat jadi OTG dan gejala ringan tidak bisa di sana. Akhirnya mereka isolasi mandiri di asrama anak-anak, ada pemantauan dari Puskesmas juga," katanya.
Ia mengatakan tes antigen berikutnya dilakukan pada hari ini kepada sebanyak 163 anak dan diperoleh 40 anak positif COVID-19.
"Dengan jumlah anak ini maka untuk PTM dihentikan dulu. Sesuai dengan aturan jika (jumlah positif COVID-19) lebih dari lima persen maka PTM dihentikan selama dua pekan," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan jumlah kasus COVID-19 aktif di Kabupaten Sukoharjo hingga Sabtu (29/1) tercatat sebanyak 51 kasus. Ia mengatakan kasus yang terjadi saat ini didominasi oleh klaster keluarga dan sekolah.
"Untuk kasus kemarin yang ditemukan ada di salah satu sekolah kami boarding school di Kartasura, ditemukan 34 siswa kasus konfirmasi. Hari ini ditindaklanjuti kontak eratnya ada sekitar 40 siswa konfirmasi namun belum kami kirim untuk PCR-nya," katanya.
Akibatnya untuk kegiatan PTM dihentikan sementara waktu dan dilakukan proses sterilisasi di sekolah.
Sebelumnya, klaster COVID-19 di sekolah juga ditemukan di SMA Warga Surakarta. Hingga saat ini di sekolah tersebut ditemukan sebanyak 29 guru, karyawan sekolah, dan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Usai dari luar kota, belasan guru-siswa di Solo positif COVID-19
Ia mengatakan dari penelusuran kontak akhirnya ada 180 siswa yang menjalani tes antigen. Dari total tersebut, ditemukan sebanyak 35 anak dengan hasil reaktif.
"Selanjutnya kami koordinasi dengan Danramil dan Kapolsek yang menyarankan agar anak-anak isolasi terpusat di Donohudan, tetapi kan di sana sudah jadi RS darurat jadi OTG dan gejala ringan tidak bisa di sana. Akhirnya mereka isolasi mandiri di asrama anak-anak, ada pemantauan dari Puskesmas juga," katanya.
Ia mengatakan tes antigen berikutnya dilakukan pada hari ini kepada sebanyak 163 anak dan diperoleh 40 anak positif COVID-19.
"Dengan jumlah anak ini maka untuk PTM dihentikan dulu. Sesuai dengan aturan jika (jumlah positif COVID-19) lebih dari lima persen maka PTM dihentikan selama dua pekan," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan jumlah kasus COVID-19 aktif di Kabupaten Sukoharjo hingga Sabtu (29/1) tercatat sebanyak 51 kasus. Ia mengatakan kasus yang terjadi saat ini didominasi oleh klaster keluarga dan sekolah.
"Untuk kasus kemarin yang ditemukan ada di salah satu sekolah kami boarding school di Kartasura, ditemukan 34 siswa kasus konfirmasi. Hari ini ditindaklanjuti kontak eratnya ada sekitar 40 siswa konfirmasi namun belum kami kirim untuk PCR-nya," katanya.
Akibatnya untuk kegiatan PTM dihentikan sementara waktu dan dilakukan proses sterilisasi di sekolah.
Sebelumnya, klaster COVID-19 di sekolah juga ditemukan di SMA Warga Surakarta. Hingga saat ini di sekolah tersebut ditemukan sebanyak 29 guru, karyawan sekolah, dan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Usai dari luar kota, belasan guru-siswa di Solo positif COVID-19
Baca juga: Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Solo alami kenaikan
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022