Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Polres Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), membentuk tim pengawas pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU, untuk mengantisipasi kelangkaan BBM menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1432 H.
"Pembentukan tim pengawas distribusi BBM ini untuk mengantisipasi penimbunan dan pengeritan BBM di sejumlah SPBU yang menyebabkan kelangkaan BBM dan merugikan konsumen," ujar Kapolres Bangka, AKBP Asep Ahdiyatna di Sungailiat, Sabtu.
Ia menjelaskan, pengawasan pendistribusian BBM bersubsidi jenis premium dan solar di sejumlah SPBU diperketat seiring masih ada warga yang membeli BBM dalam jumlah banyak untuk kepentingan penambangan bijih timah.
"Pelaku pengerit BBM ini cukup meresahkan warga karena untuk mendapatkan BBM warga harus antri berjam-jam dan stok BBM di SPBU cepat habis sehingga warga terpaksa membeli BBM eceran yang harga lebih tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mengoptimalkan pengawasan pendistribusian BBM, pihaknya akan menempatkan satu orang personil kepolisian menjaga, mengawasi, menertibkan dan menindak para pelaku pengerit atau penimbunan BBM di SPBU.
"Dalam sepekan ini, kami berhasil mengamankan dua orang pengerit berserta barang bukti ratusan liter BBM jenis solar di SPBU Sungailiat," ujarnya.
Menurut dia, setiap tahun, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri sering terjadi kelangkaan BBM di sejumlah SPBU sehingga warga kesulitan mendapatkan BBM dan terpaksa membeli BBM eceran yang harganya melambung tinggi.
"Saat ini, kondisi di sejumlah SPBU masih diwarnai antrian ratusan motor dan kendaraan roda empat karena meningkatnya pengerit BBM yang membeli solar bersubsidi untuk dijual ke sejumlah industri pertimahan dengan keuntungan yang besar," ujarnya.
Menurut dia, pasokan BBM dari Pertamina sebetulnya mencukupi untuk kebutuhan BBM warga, namun karena maraknya penambangan bijih timah di darat maupun laut sehingga kebutuhan BBM tinggi, tidak sebanding dengan stok BBM di SPBU.
"Rata-rata para penambang bijih timah tersebut membeli solar bersubsidi di SPBU karena harganya lebih murah jika dibandingkan harga BBM industri," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diimbau warga untuk tidak melakukan pengeritan BBM yang akan merugikan warga lainnya.
"Kami akan menindak tegas para pelaku pengerit BBM dengan mengamankan pelaku dan barang bukti untuk menjalani proses hukum yang berlaku," ujarnya. (KMN/I013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011