Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Petani Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, diajak untuk dapat mengoptimalkan pengembangan tanaman stek untuk memacu peningkatan produksi kopi daerah ini.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pagaralam, Hasan Bahrin Ibnu, di Pagaralam, Sabtu, mengatakan keterbatasan lahan dan sebagian besar batang kopi petani di daerahnya dinilai sudah kurang produktif, sehingga perlu optimalisasi budidaya kopi stek.
"Melalui program stek itu, diharapkan produksi kopi dapat meningkat sehingga setiap tahun perkembangan perkebuan kopi mengalami peningkatan produksi sekitar 10 hingga 15 persen," kata dia.
Ia menyatakan, tanaman kopi stek ini sudah mulai digalakkan dan hampir 30 persen petani setempat sudah melakukan percobaan dengan hasil cukup memuaskan.
"Biasanya untuk satu hektare kopi hanya menghasilkan sekitar 500 kg hingga satu ton per tahun, setelah melalui budidaya stek mampu meningkatkan produksi mencapai 3-4 ton per tahun," kata dia lagi.
Menurut dia, melalui pengembangan kopi stek ini, para petani kopi bisa terbantu karena produksi kopi meningkat, dan saat ini pemkot setempat juga akan memberikan bantuan untuk pengembangannya.
"Untuk saat ini ada 50 ha lahan yang dipilih dari lima kecamatan di Pagaralam akan dibantu, yakni Kecamatan Pagaralam Utara, Pagaralam Selatan, Dempo Utara, Dempo Selatan, dan Dempo Tengah," ujar dia.
Ia mengemukakan, masing-masing kecamatan mendapatkan 10 hektare lahan milik petani kopi setempat yang akan dibantu.
"Kami juga melakukan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan, agar petani mendapatkan hasil dan cara yang baik dalam menyambung," ujar dia lagi.
Dia menegaskan, realisasi pemberian bantuan kopi stek dan pemberian sarana produksi berupa pupuk juga akan ditingkatkan.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pagaralam, Wawan Firifirmansyah, menambahkan, kendala utama dalam pengembangan tanaman kopi stek ini adalah faktor cuaca, namun dengan adanya bantuan pemberian pupuk dan pemeliharaan yang baik akan dapat menghasilkan produksi kopi yang berkualitas.
Sudah banyak petani melakukan penyambungan stek tunas kopi antara lain melalui program stek kopi beberapa waktu lalu setiap petani yang tergabung di dalam kelompok tani.
Dia berharap, melalui program penyambungan stek ini akan dapat meningkatkan hasil produksi pada tanaman kopi petani.
"Selama ini produksi kopi hanya mampu 500 gram saja per batang kopi, tapi melalui penyambungan stek ini mengalami peningkatan produksi mencapai tiga kali lipatnya," kata dia. (ANT127/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011