Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian di China menunjukkan bahwa penggunaan vaksin yang berbeda (heterolog) sebagai suntikan penguat (booster) dapat membantu meningkatkan efek kekebalan terhadap virus corona.
Dalam penelitian tersebut, orang dewasa yang menerima dua dosis vaksin nonaktif CoronaVac dalam tiga hingga enam bulan terakhir divaksinasi dengan Convidecia, vaksin COVID-19 berbasis vektor adenovirus tipe 5 atau dosis ketiga CoronaVac.
Titer rata-rata geometrik (geometric mean titer/GMT) pascavaksinasi menjadi parameter imunologi utama yang secara memadai menunjukkan respons antibodi setelah vaksinasi.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine itu, GMT antibodi penetralisir terhadap SARS-CoV-2 mencapai angka 197,4 setelah Convidecia diberikan sebagai suntikan booster, sedangkan GMT mencapai 33,6 ketika dosis ketiga CoronaVac diberikan.
Para peneliti mengatakan bahwa data itu menunjukkan bahwa suntikan booster heterolog (vaksinasi menggunakan jenis vaksin yang berbeda) dengan Convidecia setelah vaksinasi awal dengan CoronaVac aman dan lebih efektif dibandingkan suntikan booster homolog (vaksinasi menggunakan jenis vaksin yang sama).
Penerjemah: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022